Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belasan Keris Berhias Emas Ikut Kamardikan Award

22 Agustus 2024   01:04 Diperbarui: 22 Agustus 2024   08:14 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lomba Keris Kamardikan Award pertama resminya baru 2008, dua tahun setelah lomba membentuk keris di Bentara Budaya. Empu, pengrajin, disainer keris boleh mengikutkan keris bikinan baru untuk dilombakan.

Waktu itu cuma ada dua kategori, keris berkinatah emas dan tidak berkinatah emas. Gayanya bebas. Juaranya KRT Hartonodiningrat dari Surabaya.

Tim juri 2008 terdiri dari Haryono Haryoguritno (pakar keris), Drs Budihardjo Wirjodirdjo MS (dosen ITB), serta Pande Wayan Sutedja Neka (pemilik Galeri dan Museum Keris Neka di Bali) untuk "Keris Top" (memenuhi berbagai kriteria terbaik untuk kategori keris klasik), serta "Keris Favorit" yang menjadi favorit para pengunjung pameran.

"Keris Favorit" terbaik di mata publik pengunjung, terutama ditujukan pada keris-keris garap baru-yang disebut oleh penyelenggara sebagai "keris- keris kamardikan" yang memiliki keunikan garap, ada nilai tradisi lamanya di balik kebaruannya, akan tetapi juga atraktif meski garap baru.

Momentum penghargaan yang diberikan oleh UNESCO untuk keris Indonesia pada 2005 juga memicu peningkatan minat anggota masyarakat untuk memiliki dan bahkan membikin keris.

Selain bermunculan berbagai asosiasi penggemar keris-di Jawa lebih dari 60 perkumpulan-kini di Solo, Jawa Tengah, juga bermunculan sejumlah "besalen" (tempat empu membikin keris) untuk membikin keris.

Garap-garap baru keris kini bermunculan, dengan berbagai ekspresi- termasuk keris-keris kontemporer seperti daun gelombang cinta, dengan detail maupun model keris yang sebelumnya tidak pernah ada.

Selain diikuti oleh peserta dari Jakarta, ada pula peserta yang datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, dan juga Lombok pada Keris Kamardikan Award yang pertama tahun 2008.

Kamardikan Award 2010

Lomba Keris Kamardikan Award yang kedua digelar 2010, bersamaan dengan gelaran akbar keris nasional Keris for the World (2010). Lomba dilakukan di antara para kolektor yang meminjamkan keris-keris kamardikan koleksinya untuk dipamerkan di Galeri Nasional, seberang Stasiun Gambir Jakarta.

Pemenangnya adalah kolektor Bali, Anak Agung Waisnawa. Anak Agung dari Puri Gianyar Bali mendapat penghargaan tertinggi Keris Kamardikan Award pada Selasa (8 Agustus 2010) malam.

Agung menyisihkan lebih dari 200 peserta lainnya dengan karya kolaborasi keris Bali yang digarap oleh seorang empu asal Surabaya, Kanjeng Raden Tumenggung Hartonodiningrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun