Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aimar Sher: Irak Maju Karena Pemain Tinggal di Luar Negeri

22 Mei 2024   10:35 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:28 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aimar Sher (21)  salah satu pemain Irak di Swedia yang diincar  pelatih Irak Jesus Casas. Belum diturunkan lawan Indonesia di Gelora Senayan 6 Juni 2024 ini. (Foto: Iraq Football)

Indonesia tidak sendirian tanding sepak bola dengan pemain diaspora. Irak juga demikian. Tidak hanya tinggal di Swedia sejak kecil. Ketika remaja pun banyak pemain Irak main di Belanda, Swedia, dan tentu saja negara-negara Arab.

Itu jawabannya kenapa negeri yang praktis delapan tahun penuh didera perang, sedari 2003 sampai akhir 2011, bisa membuat tim sepak bola yang di kawasannya dijuluki "Singa Mesopotamia" lapangan hijau. Timnas Garuda pun dibantai 5-1 di kandang Irak, Basra pada leg pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 16 November 2023.

Menghadapi Indonesia paada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F Asia leg 2 di Gelora Bung Karno, Stadion Utama Senayan tanggal 6 Juni 2024, Irak menurunkan penjaga  'palang pintu' yang main di SC Heerenveen Belanda, pemain bek Hussein Ali (22). Hussein adalah teman seklub pemain naturalisasi Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (22) dan Thom Haye (29) yang baru direkrut Timnas Garuda Indonesia.

Masih ada lagi pemain-pemain gelandang Osama Rashid (32) dari Vizela FC Portugal, Amir Al-Ammari (26) dari Halmstads Swedia, Marko Farji (20) pemain Stromsgodset IF Norwegia, Youssef Amyn (20) dari Eintracht Braunschweig, Bundesliga Jerman. Dan yang terbaru, Irak memanggil pemainnya yang main di Eredivisie klub FC Utrecht dan eks Manchester United Zidane Iqbal (21) dari Belanda. Satu klub dengan gelandang andalan kita, Ivar Jenner (20).

Daftar Pemain Irak yang dipanggil masuk Timnas oleh manajer pelatih Jesus Casas (Iraq Football)
Daftar Pemain Irak yang dipanggil masuk Timnas oleh manajer pelatih Jesus Casas (Iraq Football)

Boleh dicatat, bahwa ada pemain kita yang jebolan akademi sepak bola FC Utrecht, seperti dulu Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, eks kapten timnas Marc Klok yang kali ini tak dipanggil lawan Irak, Shayne Pattinama (26) dan terakhir tentunya Ivar Jenner (20), salah satu pencetak dari tiga gol Indonesia di gawang Korea Selatan di Piala Asia U-23 belum lama lalu.

Aimar Sher

Aimar Sher (21) baru dibidik Irak untuk direkrut menjadi anggota timnasnya. Tetapi memang belum akan diturunkan melawan Indonesia di laga Leg 2 lawan timnas Garuda Indonesia di Gelora Bung Karno 6 Juni 2024 (pukul 16.00) ini. Namanya juga belum termasuk di antara 22 pemain yang sudah dipanggil Irak. Akan tetapi, bisa terjadi kapan saja ia masuk timnas Irak.

Nama diri Aimar Sher diambil dari pemain Argentina Pablo Aimar pujaan orang tuanya. Aimar Hazar Sher lahir di  Irak Utara pada 20 Desember 2002. Kurang dari setahun sebelum pecah perang Irak pada 20 Maret 2003.

Aimar Sher pindah ke Swedia pada usia empat tahun bersama keluarganya ke Swedia, dan mencari penghidupan di Stocholm. Main sepak bola pada usia dini di klub lokal Malarhojdens IK dan juga Enskede IK, sebelum bergabung di akademi sepak bola Hammarby IF pada tahun 2013. Sher menjadi bagian dari kemenangan Hammarby di tim U-17 pada Kejuaraan Swedia pada 2019.

Di bawah ini, saya kutip petikan wawancara Podcast dengan Iraq Football Podcast ketika terbetik kabar, bahwa pelatih nasional Irak Jesus Casas sempat mendekati Aimar Sher untuk diajak bergabung di Timnas Irak. Meski belum memastikan kesediaannya bergabung, Aimar Sher mengatakan, ia akan sangat gembira jika suatu ketika dirinya mengenakan jersey nasional Irak.

Irak Podcast: Apa rencanamu di musim kompetisi mendatang ini di Eropa?

 

Aimar: "Di usia saya seperti sekarang ini, saya harus bermain secara teratur di tim utama setiap minggu. Ini adalah hal terpenting untuk perkembangan permainan saya dan menambah kemampuan saya menjadi pesepak bola yang lebih baik. Sudah agak lama saya tidak bermain secara reguler setiap minggu...,"

Kamu bermain di klub sepak bola sejak usia dini, bisa diceritakan kisah pengalaman itu?

"Saya sangat muda ketika masuk tim sepak bola, beruntung saya bisa merasakan itu. Tidak ada yang gratis di dunia sepak bola. Kita kudu siap untuk bergabung di tim manapun, dan sejak saat itu saya belajar banyak bermain sepak bola. Berapa pun usia Anda, satu-satunya cara agar permainanmu dilirik oleh manajer adalah melihat seberapa bagus kinerja Anda di lapangan. Untungnya, saya terbantu dengan adanya manajer yang men-support perkembangan saya."

Bisa Anda ceritakan sedikit tentang latar belakang keluarga Anda?

"Saya lahir di Irak Utara, di sebuah kota kecil bernama Saqlawa, dekat Erbil. Keluarga saya pindah ke Swedia pada tahun 2006 dan kami menetap di sana. Keluarga saya selalu membantu setiap tahap karier saya, dan saya berhutang budi atas seluruh kesuksesan saya pada mereka...,"

Apa pendapatmu tentang keputusan Hussein Ali, pindah dari Swedia dan kini bergabung di timnas Irak?

"Saya senang mendengarnya, karena menurut saya dia pantas mendapatkan yang terbaik. Seperti saya, dia masih muda dan masih harus membuktikan banyak hal di sepak bola. Peluang bagus baginya (Hussein Ali) dia melakukannya...,"

Apa kemajuan yang Anda rasakan selama bersama (Jesus) Casas dan tim U-20 Irak?

"Saya sempat mengikuti kedua tim Irak selama beberapa waktu, dan saya sangat terkesan dengan arah yang dituju tim Irak. Ada banyak pemain yang berbasis di Swedia juga, bermain di segala usia di Irak. Ini yang membuat permainan Irak enak ditonton. Dalam beberapa tahun ke depan, Irak akan menjadi negara dengan sepak bola terbaik berkat semua talenta muda yang dihasilkan,"

Banyak penggemar sepak bola Irak yang berharap suatu ketika Anda berkomitmen pada timnas Irak. Anda punya pesan untuk para penggemar itu?

"Saya sangat berterima kasih atas semua dukungan luar biasa yang mereka berikan pada saya. Saya sangat menghormati mereka atas semangat dan cinta mereka pada tim nasional. Saya berharap suatu hari nanti saya dapat menunjukkan cinta yang sama pada mereka, dengan satu atau lain cara,"

Apakah ada anggota persatuan sepak bola (Irak) atau malah Jesus Casas (pelatih) yang menghubungi Anda agar Anda mewakili Irak?

"Ya. Ayah saya sebelumnya sudah dihubungi oleh persatuan sepak bola (Irak), dan terus menjalin hubungan langsung dengan mereka,"

Bagaimana ceritanya Swedia bisa menghasilkan begitu banyak pemain muda berbakat Irak?

"Di Swedia, para pemain muda Irak memiliki kesempatan lebih besar untuk membuktikan diri sambil belajar dari pelatih top dan fasilitas yang sangat baik sejak usia muda. Ini berarti mereka bisa mengembangkan diri menjadi pemain profesional terbaik. Sebagian besar kota di Swedia memiliki lapangan sepak bola yang bagus yang dapat digunakan secara gratis. Negara-negara lain tidak cukup beruntung untuk menyediakan fasilitas yang sama kepada generasi mudanya,"

Bisakah kami melihatmu bermain untuk Irak, suatu hari?

"Mengenakan kostum nasional Irak dan mewakili rakyat Irak di lapangan sepak bola akan menjadi suatu kehormatan dan impian saya. Namun, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dulu sebelum menentukan pilihan tersebut. Apapun itu, akan luar biasa jika hal itu bisa terwujud suatu hari... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun