Marc Klok sedang duduk di rumahnya di kota Makassar, Indonesia Tengah, sempat menerima telpon dari ayahnya yang ternyata kemudian mengubah jalan hidupnya.
Lahir dan besar di Belanda, Klok pindah tinggal untuk bermain sepak bola di Indonesia setelah cukup kenyang bermain di tanah kelahirannya Belanda, serta di klub-klub Skotlandia dan Bulgaria. Ayahnya menelpon, mengatakan ia telah menghubungi kerabatnya yang telah lama hilang kontak di Indonesia.
Setelah mengobrak-abrik beberapa dokumen lama, diketemukanlah bagian identitas yang terlupakan, dan semua itu dituturkan sang ayah melalui telepon pada Marc Klok.
"Tiba-tiba ayah saya menelpon, dan mengabarkan bahwa ia menemukan beberapa dokumen yang menunjukkan bahwa kakek buyut saya berasal dari Indonesia. Saya lalu pergi ke perpustakaan setempat beberapa kali, dan mencoba menelusuri catatan-catatan lama, sekitar tahun 1820 atau lebih. Namun tidak mudah ternyata, menemukan info yang saya cari," kata Marc Klok pada FIFA.
Cerita sebenarnya bisa saja berakhir di situ. Tetapi penampilannya yang impresif di posisinya di sepak bola, membawanya pindah dan bermain untuk klub 'kelas berat' di Indonesia, Persija dan juga Persib Bandung. Cukup lama Marc Klok tinggal di Indonesia, diperpanjang dan tak lama kemudian ia memenuhi syarat untuk menjadi Warna Negara Indonesia.
Setelah melalui berbagai proses, pada awal 2022, pemain berusia 29 tahun itu dengan cepat dikenal di kompetisi nasional, dan bahkan menerima panggilan bermain ke tim nasional. Marc Klok bahkan menjadi kapten tim negaranya yang baru pada debut penampilannya di timnas, dalam pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Bangladesh pada bulan Juni 2022.
Seperti dikatakan pemain kelahiran Amsterdam itu pada FIFA, perjalanan hidupnya sampai bisa menjadi kapten timnas negerinya yang baru, benar-benar seperti perjalanan mimpi.
"Padahal saya sebelumnya hanya pernah ke indonesia satu kali, itupun untuk berlibur dan tidak pernah bermimpi suatu hari saya akan bermain di sini, atau bahkan mewakili negara. Tetapi setelah saya bermain disini, saya mendapat sambutan yang hangat, dan bisa bermain bagus," kata Marc Klok, pada FIFA.
"Tidak pernah berpikir sebelumnya, bahwa saya akan berakhir di sini. Dan saya menerimanya. Saya juga belajar bahasanya, dan hal ini sungguh mengubah hidup saya...," kata Marc Klok pula.
Saat Marc Klok bergabung dengan timnas, waktu itu hanya sedikit pemain naturalisasi keturunan Indonesia yang lahir di Eropa. Sekarang ini, kata Marc Klok, banjir pemain dari sana. Tidak kurang dari 11 pemain yang bergabung di squad Indonesia. Delapan di antaranya lahir di Belanda.
"Saya salah satu yang pertama. Sekarang kami memiliki begitu banyak pemain dari semua latar belakang di squad. Kami bisa berbahasa Belanda, Inggris, atau bisa juga berbahasa Indonesia," kata Marc Klok. Karena mereka umumnya datang dari latar belakang main di klub-klub besar serta liga-liga Eropa, sudah pasti tekanannya kini semakin meningkat.