Mulanya, Gibran diusulkan sebagai Bacawapres mendampingi Bacapres Ganjar Pranowo, yang tak kunjung diumumkan oleh kubu PDIP pengusungnya. Padahal, nama calon kuat Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sudah diumumkan sejak awal Oktober. Bahkan, secara diam-diam maupun terang-terangan pasangan AMIN ini sudah berkampanye kemana-mana, silaturahmi ke berbagai kalangan.
Gibran sempat menolak, ketika nama-namanya dikait-kaitkan sebagai pendamping Ganjar pada bulan Agustus lalu. Itu tadi, Gibran mengaku "belum cukup umur, belum cukup ilmu, belum cukup semuanya..."
Setelah terbetik adanya kabar perpecahan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Jokowi, maka berbagai kalangan pun mendorong agar Gibran Rakabuming Raka yang kader PDIP itu disandingkan dengan Bacapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Poster-poster yang menggambarkan Prabowo disandingkan dengan Presiden Joko Widodo pun terpampang besar di sebuah jalan layang di kota Surakarta (lihat gambar). Juga di sekitar perbatasan menuju kota Solo.
Fahri Hamzah misalnya, menilai Gibran Rakabuming lebih cocok disandingkan dengan Prabowo Subianto, sebagai "lambang rekonsiliasi". Fahri katakan, Prabowo sebagai sosok yang kini menjadi simbol rekonsiliasi (setelah pertarungan sengit di Pemilu terakhir 2019 dengan Jokowi), bersedia masuk kabinet menjadi menteri Presiden terpilih Joko Widodo.
Pembukaan pendaftaran nama Capres-Cawapres definitif mulai dibuka pada 19 Oktober 2023 dan ditutup pada 25 Oktober 2023. Maka tidak heran, jika putusan MK ini ditunggu-tunggu berbagai kalangan. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H