Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Polesan Shin Tae-yong Mulai Berkilau

13 September 2023   02:14 Diperbarui: 13 September 2023   10:41 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol pertama Ivar Jenner di gawang Turkmenistan (Kompas.com/Mochamad Sadeli)

Gol Ivar Jenner di gawang Turkmenistan menit 40 dan Pratama Arhan di menit 90 di Stadion Manahan Solo, Selasa (12/9/2023) memastikan langkah bersejarah tim Garuda Muda lolos ke Piala Asia U-23 Qatar 2024. Sejak sepuluh tahun Indonesia selalu kandas di babak kualifikasi turnamen ini.

Enam belas tim akan bermain di putaran final Piala Asia U-23 di Qatar pada 15 April s/d 3 Mei 2024. Garuda Muda lolos dari Grup Kualifikasi K menyisihkan China Taipei serta Turkmenistan. Melawan China Taipei sebelumnya, Indonesia bahkan menang besar 9-0.

Per Selasa (12/9/2023) selain tuan rumah Qatar, sudah dipastikan lolos dari jalur juara Grup adalah Vietnam U-23, Thailand, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Indonesia, Jordania, Jepang, Uzbekistan, dan Irak.

Yang lolos dari jalur runner-up Grup adalah Kuwait, Tajikistan, China dan Malaysia. Malaysia beruntung lolos, bersaing hitungan dengan Iran.

Kejuaraan Piala Asia U-23 adalah turnamen sepak bola yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Turnamen pertama diselenggarakan pada 2013, yang pertandingan kualifikasi pertamanya digelar pada tahun 2012 untuk tim-tim U-22.

Turnamen Piala AFC U-23 digelar setiap dua tahun sekali. Pada tahun 2016, Piala AFC U-23 bahkan dijadikan sebagai Kualifikasi Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tim tersukses yang tampil sebagai juara-juara adalah Irak (2013), Jepang (2016), Uzbekistan (2018), Korea Selatan (2020), dan Arab Saudi (2022).

Indonesia sendiri, selama ini sungguh tidak membanggakan pencapaiannya di turnamen sepak bola penting di Piala Asia U-23.

Berturut-turut, Kualifikasi (2012) Indonesia terseok di peringkat ke-3 Grup E dengan catatan 3 kali menang lawan Timor Leste, Macau, dan Singapura. Kualifikasi (2015) Indonesia peringkat 2 Kualifikasi Grup H dengan catatan Indonesia dua kali menang lawan Timor Leste dan Brunei, serta kalah satu kali lawan Korea Selatan. 

Kualifikasi (2017) Indonesia di peringkat 3 Grup H dengan catatan menang satu kali lawan Mongolia, imbang satu kali lawan Thailand, dan kalah lawan Malaysia. 

Kualifikasi (2019) kembali Indonesia di peringkat 3 dengan catatan menang 1 kali lawan Brunei Darussalam dan kalah dua kali lawan Thailand dan Vietnam. Kualifikasi (2021) Indonesia juru kunci Grup G kalah dua kali dari Australia...

Shin Tae-yong

Prestasi membaik setelah tim Garuda Muda ini ditangani oleh pelatih asal Korea Shin Tae-yong sejak empat tahun dengan menerapkan "etos kerja" seperti Korea. Disiplin dan memiliki pilihan terbaik di setiap posisi, secara berlapis. 

Jika tidak disiplin, dicoret. Dipasang pun sesuai strategi yang berubah-ubah. Terkadang, Shin Tae-yong memiliki 3 sampai 4 komposisi pemain yang diturunkan berdasarkan kebutuhan menghadapi lawan siapa.

Shin Tae-yong ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih mempersiapkan tim nasional, baik dari jenjang junior sampai senior untuk masa kontrak empat tahun. Ia menggantikan pelatih asal Skotlandia yang berpengalaman, Simon McMenemy yang dianggap gagal membawa tim Indonesia mencapai prestasi.

Shin Tae-yong boleh dikatakan juga belum "berhasil" membawa gelar juara yang diharapkan. Akan tetapi, nampak sekali telah membawa "atmosfer" sepak bola Indonesia menjadi "lebih enak ditonton". 

Bagi mereka yang gemar sepak bola, akan mulai merasa bahwa kini di semua lini tim yang ditangani Shin Tae-yong, ada bintangnya.

Permainan yang menggetarkan tim-tim yang dihadapi Indonesia, di antaranya adalah mulai terlihat kerja sama tim. Bola terlihat mengalir, dan terlihat pola permainan yang mulai cantik. 

Setidaknya enak ditonton tadi. Atau sekurang-kurangnya semua komposisi yang ditampilkan Shin Tae-yong memiliki pola yang jelas. Tergantung siapa lawannya. Dan tak pernah kekurangan pemain yang diturunkan, dalam setiap posisi maupun strategi yang diterapkan sang pelatih.

Etos Kerja Korea

Kalau di dunia hiburan para remaja menggandrungi "K-Pop" yang serba membius di panggung, maka tim Indonesia di berbagai kelompok umur saat ini diwarnai dengan tampilnya bintang-bintang baru di setiap lini. Itu tadi, berkat campur tangan dan ramuan "etos Korea" Shin Tae-yong.

Dan memang, Shin Tae-yong menggembleng dan pemain-pemain muda dari berbagai klub nasional Indonesia, juga beberapa di antaranya melalui jalur naturalisasi pemain-pemain berdarah Indonesia di luar negeri, dengan "serba Korea".

Technical Director Sepak Bola Indonesia boleh orang Jerman, Frank Wormuth pada masa kepemimpinan Head Coach Shin Tae-yong. Asisten pelatih pun, dua Korea Choi In-cheol dan Choi Byung-kuk di samping dua asisten pelatih Indonesia Nova Arianto dan Hariyanto Prasetyo.

Penjaga gawang pun digarap dua Korea, Kim Bong-soo dan Yoo Jae-hoon. Tidak heran, jika kemudian lahir setidaknya tiga kiper muda andalan Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi asli Semarang (paling diandalkan) serta belakangan pelapisnya, Nuri Agus dan Daffa Fasya.

Pelatih fitness pun Korea, Shin Sang-gyu didampingi pelatih kebugaran dari Indonesia Sofie Imam Faizal. Match Analysis? Kim Jong-jin. Setiap pertandingan kudu dianalisis, sehingga tidak terulang kekurangan di pertandingan-pertandingan kemudian. Dan kecenderungan grafik permainan Indonesia, di bawah Shin Tae-yong, nampak menunjukkan peningkatan. Semakin lama, semakin enak ditonton.

Tinggal kini beban terberat bagi Shin Tae-yong, menghadapi para pendukung tim sepak bola Indonesia yang belakangan mulai terpikat penampilan pemain-pemain muda kita yang rata-rata di bawah 23 tahun. Yakni gelar juara.

Ayo Garuda. Kamu bisa.... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun