Cak Imin: Saya butuh waktulah, sedikit untuk bincang-bincang dengan teman.
Surya Paloh: Ya, boleh ke DPP. Tetapi balik-balik sudah harus bawa surat. Surat MoU...
Cak Imin: Lho, drafnya kan harus disepakati Bang. Maunya PKB kayak apa, maunya Nasdem kayak apa.
Soal siapa dalang, siapa yang didalangi seperti yang diucapkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di YouTube Demokrat, mengenai pasangan tiba-tiba Anies Baswedan -- Muhaimin Iskandar ini, bisa dilacak dari apa yang terungkap dalam wawancara Najwa ini.
"Saya pulang ke DPP, saya kumpulkan teman semua, saya suruh kontak semuanya. Panjaang. Sampai biasanya Bang Surya pulang dari Kantor Nasdem jam 22.00, hari itu ia pulang jam 00.30. Waktu berjalan cepat. Saya minta nasihat banyak pihak. Ada yang harus disowani. Sampai akhirnya sepakat, pada tanggal (2/9/2023) kita tanda tangan...," kata Cak Imin.
Keputusan cepat Cak Imin ini berbarengan dengan pembicaraan intensif, yang menurut Anies Baswedan, terjadi di sepanjang weekend tanggal 27, 28. 29 Agustus 2023 (Minggu, Senin, Selasa). Tim Delapan (Koalisi Perubahan) berunding soal batas waktu sebelum 3 September harus deklarasi. Utusan Demokrat meminta jaminan Anies, dan ia pun menulis surat yang dihebohkan. Berupa "nota kesediaan AHY untuk menjadi pasangan dalam Pilpres 2024".
'Saya tulis untuk menyampaikan harapan apakah berkenan menjadi pendamping. Tetapi tidak ada pemotretan. Maka kami heran, kok bisa ada foto (surat tersebut) di media, karena setahu saya tidak ada pemotretan," kata Anies Baswedan dalam wawancara tersebut.
Kemandekan pembicaraan di kedua pihak, baik di Koalisi Perubahan maupun di Rakornas PKB rupanya malah memberi jalan, keduanya bertemu untuk menemukan solusi. PKB berkoalisi dengan Nasdem, sehingga Anies bisa "berkendara" menuju Pilpres 2024 karena berdua, Nasdem dan Demokrat pun sudah memenuhi Presidential Threshold. Nasdem 59 kursi, PKB 58 kursi sehingga jumlah 117 kursi sudah cukup memenuhi Presidential Threshold yang 115 kursi. Demokrat yang memutuskan hengkang dari koalisi, digantikan PKB. Belum termasuk PKS (50 kursi) yang masih bertahan di koalisi dan masih menunggu keputusan Dewan Syuro, apakah akan mendukung Capres dan Cawapres Anies dan Cak Imin.
Reaksi Demokrat
Meski pertemuan dan kesepakatan yang dicapai Surya Paloh dan Cak Imin (Nasdem dan PKB) secara sepihak tidak diumumkan, akan tetapi rupanya hal itu sudah langsung beredar luas lantaran reaksi amarah Demokrat lewat siaran di YouTube Demokrat Selasa (1/9/2023) malam itu juga.
"Dari semua hal yang kita sudah tahu, bahwa sebagian bukan hanya informasi tetapi sudah menjadi kenyataan, menjadi fakta. Kita mulai tertarik dengan informasi yang lain. Kita mengatakan kita tertarik, saya tertarik secara pribadi. Katanya, semua gerakan, proses politik yang penuh hingar-bingar, yang berkaitan dengan koalisi dan pasangan Capres dan Cawapres. Katanya, ada 'master mind'-nya. Saya tidak tahu siapa. Katanya ada dalangnya. Ada persekongkolan untuk mengeksekusinya...," kata Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang disiarkan terbuka dari YouTube Demokrat.