Fenomena artis-artis pada keranjingan tenis sejak pandemi berakhir setahun ini, tak hanya membawa hiburan bagi kalangan penggemar artis ibu kota. Akan tetapi juga mendatangkan bisnis milyaran dan kegemaran baru milenial bermain tenis.
Jumat petang, 23 Juni 2023, para artis milenial itu pun menggelar pentas di Tennis Indoor Senayan yang megah itu dengan tajuk "Lagi-lagi Tenis", seperti saat pandemi berakhir tahun 2022 lalu. Tiket yang dijual online, langsung ludes tidak dalam hitungan hari. Disamping itu tontonan gratis juga digelar secara streaming, melalui kanal milik Raffi, Rans Sportainment di YouTube, serta kanal Rans di TikTok dan Facebook. Gratis, tis dan bisa nonton detil. Dari celoteh ngalor-ngidul pembawa acara, sampai celoteh artis yang bermain tenis.
Partai utama yang disuguhkan malam itu adalah "partai revenge" tahun lalu, antara pasangan pemilik Rans Raffi Ahmad dan artis sinetron Dion Wiyoko versus vokalis Yovie & Nuno, Dygta (Pradikta) Wicaksono dan presenter kondang, Desta (Deddy Mahendra Desta).Â
Partai utama lainnya yang juga berhari-hari dipergunjingkan, menampilkan pasangan pemilik Rans Nagita (Gigi) Slavina dan artis cantik Gege Elisa lawan model, artis, presenter kondang berdarah Austria Luna Maya dan model, artis terkenal Nia Ramadhani, isteri Ardi Bakrie bos TV One dan putra bungsu konglomerat Aburizal Bakrie.
Malam extravaganza tenis para artis yang bergelimang sponsor (belasan, bahkan puluhan, dari media nasional sampai kosmetik dan deodoran) ini juga diramaikan tontonan pertandingan ekshibisi yang menampilkan gado-gado pasangan atlet tenis top dunia yang pernah dimiliki Indonesia, Yayuk Basuki dan Angelique (Angie) Widjaja dengan artis pasangan mereka.Â
Yayuk Basuki, satu-satunya petenis Indonesia yang mampu menerobos peringkat 19 dunia (6 Oktober 1997) di tunggal, serta petenis cantik Angelique Widjaja, satu-satunya petenis Indonesia yang mampu meraih tiga gelar juara di turnamen tenis seri Grand Slam Yunior dunia -- juara tunggal di Wimbledon Yunior (2001) di London serta Perancis Terbuka Roland Garros (2002) di Paris dan bahkan Ganda Putri Australia Terbuka (2002) bersama pasangannya Gisela Dulko dari Argentina sempat bermain tiga games dengan masing-masing pasangannya. Yayuk berpasangan Raffi Ahmad, melawan Angelique Widjaja dengan Desta Mahendra.
Luna Maya dan Nia Juara
Ketika tanding lawan rival artisnya, Luna Maya dan Nia Ramadhani juara setelah menang lawan boss Rans Sportainment Gigi Nagita Slavina 8-3. Tentu, jangan dibayangkan permainannya sehebat Elena Rybakina -- petenis Kazakhstan juara Wimbledon (2022) itu. Mereka khas seperti kita kebanyakan, main tenis gaya petenis kantoran atau petenis amatiran. Tetapi menarik penonton, lantaran bumbu gossip yang sehari-hari meliputi pecantik-pecantik ini.
Satu hal yang sangat menonjol dari hiburan tenis para artis ini. Yakni, tenis yang terkesan "tiba-tiba disingkirkan dari percaturan olahraga prioritas Kemenpora" sejak 2021 lalu (tak masuk sebagai cabang olahraga yang diprioritaskan pemerintah, padahal menjadi tradisi gudang medali emas berbagai olahraga multi event seperti SEA Games, dan Asian Games), justru kini digandrungi para artis.
Apa yang terjadi di Tennis Indoor Senayan Jumat malam itu juga menunjukkan, betapa penonton-penonton yang mayoritas fans para artis ataupun penggemar permainan tenis kala senggang, kini mulai dilanda kegandrungan akan permainan tenis.
Coba dengar celoteh pembawa acara, atau komentator dadakan yang juga kalangan atau lingkungan artis, Rigen dan Dustin. Bahkan cara menghitung tenis yang sangat unik dan sulit itu, menjadi bahan bahasan para komentator ini.
Semisal perhitungan angka "kecil" poin 15, lalu 30, 40 bisa deuce 40-40, lalu Advantage, sebelum tambah angka "besar" 1, 2, dan 3 seterusnya sampai game dua kali angka 6 untuk pria, dan pertarungan Luna/Nia vs Gigi/Gege yang hanya berakhir angka 8. Itu menjadi pembahasan para komentator. Termasuk pula, kalau servis dapat berapa kali kesempatan. Kalau dua kali salah kamar, kena kalah 1 angka akibat double fault. Dan sebagainya...
Atau ketika dipertandingan, ekshibisi Yayuk Basuki dan pasangan wheel chair (atlet kursi roda) yang berpretasi di ASEAN Paragames, lawan Angelique Widjaja dan pasangan paragames nya. Para artis yang main, membahas berbagai hal teknis -- semisal bagi atlet tenis paragames, bouncing (mantul lantai tenis) dua kali itu diperbolehkan dipukul. Dibandingkan hanya satu kali bouncing bagi atlet normal. Misalnya...
Teknik yang Oke Juga
Pertarungan revenge (revans) dari tahun lalu, Raffi Ahmad dan Dion Wiyoko vs Dygta Wicaksono dan Deddy Mahendra Desta, yang berlangsung sampai lewat dinihari pukul 00.30, juga berlangsung sengit.
Pasangan pemilik Rans, Raffi Ahmad dan Dion Wiyoko akhirnya menang alot, 6-3, 6-3 hampir sekitar dua jam lawan Dygta Wicaksono dan Desta Mahendra. Dygta, dan juga Desta sebenarnya memiliki teknik terbaik di antara empat pemain artis itu. Dygta misalnya, memiliki pukulan top spin forehand yang cukup keras dan mematikan lawan, disamping memiliki servis yang lumayan akurat, tak  melenceng ke kamar tetangga seperti servis Raffi Ahmad. Kalau Raffi sering double fault servisnya, maka Dygta tak sedikit membuahkan angka. Hanya saja, sambaran volley di depan net Desta, masih kalah dengan sambaran pukulan volley Raffi yang membuat lawan sering tak berkutik. Salah satu kunci kemenangan Raffi, di samping servis dan pukulan oke Dion Wiyoko. Meski pukulan volley di depan net Dion Wiyoko masih kalah menghasilkan ketimbang volley Raffi.
Hadiahnya? Jangan tanya berapa duit. Piala bergilir yang mereka bawa pulang, adalah sebuah piala dengan mahkota berlian seharga Rp 2 milyar. Belum lagi hadiah uang yang dikantungi Luna Maya dan Nia Ramadhani...
Intinya, malam itu tidak hanya kalangan artis saja yang belajar bermain tenis. Tak hanya bermain menghitung angka tenis yang rumit. Akan tetapi juga belajar tahu, bahwa bermain tenis itu harus melalui latihan yang panjang. Sebab, untuk bisa memukul dan menyeberangkan bola ke sisi permainan lawan itu sulit. Akan tetapi juga, betapa pukulan tenis itu berbeda dengan permainan raket lainnya, badminton, misalnya.
Pukulan tenis itu kudu dimulai dari cara memegang raket. Ada yang teknik shakehand grip alias continental grip (arah kepala raket, kalau diurut ke telapak tangan, seperti cara orang berjabat tengan). Atau western grip, yang biasa disebut disini sebagai cara pegang raket "seperti geblek kasur", yang menghasilkan pukulan top spin seperti pukulan Dygta Wicaksono malam itu.
Pokoknya, penonton senang. Dan bagi para penggemar tenis nasional, kegandrungan para artis ini semoga saja mengubah mindset para penentu kebijakan, akan pentingnya tenis di Indonesia. Semoga Kemenpora memasukkan tenis ke dalam cabang prioritas olahraga prestasi Indonesia.
Selain tenis adalah gudang medali emas terutama di SEA Games dan Asian Games, juga cabang olahraga ini dari dulu adalah cabang olahraga yang sangat edukatif. Bahwa, tidak ada cara lain untuk bisa main olahraga tenis -- sekadar main saja -- itupun kudu latihan, latihan, latihan. Tanpa latihan, untuk menyeberangkan bola ke seberang net pun akan susyah bo....
Seperti yang dilakukan Raffi Ahmad, Dion Wiyoko, Desta Mahendra, Dygta Wicaksono maupun Luna Maya, Nia Ramadhani, Gigi Nagita Slavina dan Gege Elisa yang cantik-cantik itu. Dalam tayangan YouTube itu, digambarkan, bagaimana Raffi dan kawan-kawan itu siang malam kudu latihan. Kapan lagi dilatih petenis top dunia yang pernah dimiliki Indonesia, Yayuk Basuki... *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI