Sementara sosok Anas Syahrul Alimi ditulis berbagai media Tanah Air, juga disebut-sebut sebagai sosok anomali -- seseorang yang terlahir dari keluarga santri, seorang ustad, tetapi passion beratnya musik. Anas juga disebut-sebut, tetap bergaul dengan komunitas santri, meski musiknya metal, rock, heavy rock.
Muktamar Deep Purple x God Bless
Dan dasar memang Kyai NU. Momentum Seabad Nahdlatul Ulama (NU) kali ini pun dia isi dengan gelar konser akbar, yang tak pernah terpikirkan akan bisa terulang setelah Konser Deep Purple dengan band pembuka God Bless (1975) di Stadion Gelora Senayan nyaris setengah abad lalu itu, bakal terulang di Edutorium UMS Solo pada 12 Maret 2023 ini.
Dasar Kyai NU pula, gelaran bersejarah, ulangan 48 tahun lalu ini pun ia sebut sebagai "Muktamar Deep Purple x God Bless". Menandingi Muktamar 100 Tahun Nahdlatul Ulama yang belum lama ini digelar. Ha, ha, ha .... lha wong muktamar kok musik rock?
Saya kebetulan dulu peliput konser Deep Purple di Stadion Gelora Senayan Jakarta (1975), mendapat satu-satunya tiket peliput untuk media tempat saya kerja waktu itu, Kompas. Artinya, saya harus "hangabehi" alias kerja rangkap, multi tasking: sebagai reporter, dan sekaligus fotografer. Konser Deep Purple waktu itu merupakan hasil lobby antar benua, teman sejawat senior Denny Sabri dari majalah Aktuil dengan manajemen Super Grup Inggris Deep Purple, yang sempat ia temui dalam kesempatan sebuah konser di Australia.
Formasi Deep Purple waktu itu tentunya berbeda dengan Deep Purple versi Muktamar dengan God Bless di Edutorium UMS Solo kali ini. Waktu itu, di Gelora Senayan, vokalisnya adalah David Coverdale yang menggantikan posisi vokalis topnya, Ian Gillan (saya baru tahu, ucapan namanya yang bener bukan "aiyen gillen" tetapi bener-bener "ian gillan"). Justru vokalis yang tampil di Solo kali ini adalah Ian Gillan, yang dulu juga dikenal lewat rekaman top Drama Rock karya Andrew Lloyd Webber dan garapan Tim Rice, "Jesus Christ Super Star". Waktu itu, Ian Gillan menawan menyuarakan tokoh Jesus Christ yang dalam drama Webber disebut sebagai "pacar" Maria Magdalena. Edrun, pokoknya...
Formasi Deep Purple versi Gelora Senayan (1975) adalah formasi Mark IV (1975-1976) yang terdiri David Coverdale vokalis, Tommy Bolin gitaris, Jon Lord keyboards, Glenn Hughes bass dan Ian Paice di drum. Tommy Bolin, yang kemudian meninggal pada akhir 1976 setahun setelah bermain di Jakarta, adalah gitaris eks James Gang yang menggantikan gitaris Deep Purple legendaris, Ritchie Blackmore.
Seneng sekali waktu itu, para wartawan musik bisa kenyang berpotret ria dengan Deep Purple saat kondang-kondangnya, setelah jumpa pers di Hotel Sahid Jaya Boulevard Jakarta (1975). Tapi berpotretnya belum model selfie pakai handphone tentunya. Memotretnya harus gantian, pakai tustel biasa. Tustel jadoel, dengan filem seluloid. Belum digital seperti sekarang. Para wartawan musik Jakarta pada asyik berpotret bareng gitarisnya Tommy Bolin, vokalis David Coverdale, dan lainnya. Dokumentasi saya pun komplet, memotret semua personel Mark IV Deep Purple waktu itu saat jumpa pers. Termasuk mejeng wawancara berhadapan dengan Tommy Bolin.
Formasi Deep Purple versi Muktamar Deep Purple -- God Bless di Solo adalah menyisakan formasi Mark II (1969-1973) Ian Gillan vokalis, Roger Glover gitar bass dan Ian Paice di drum. Sementara posisi lainnya, diisi pemain baru yang lebih muda Don Airey di keyboards dan Simon McBride di gitar.
Usia tentu jauh berbeda, terutama dengan gitaris termuda mereka. Ian Gillan sang vokalis kini 77 tahun. Roger Glover (77) dan Ian Paice (74). Don Airey, 74, menggantikan posisi keyboardist top Deep Purple Jon Lord, yang meninggal di sebuah klinik di London 16 Juli 2012. Sedangkan gitaris Simon McBride yang asal grup Snakecharmer (1996) masih teramat muda dibanding gitaris mereka saat ini, Simon McBride baru 43 tahun.
Sungguh, tidak sabar menyaksikan Muktamar mereka di Edutorium Universitas Muhammadiyah di Solo hari Jumat (10/3/2023) nanti. Vokalis Ian Gillan sekarang kayak apa? Gillan dulu menjadi trade mark Deep Purple dengan lengkingan di oktaf-oktaf tinggi. Tentu, sudah tidak seperti dulu ya kali ini. Tapi penasaran kan, mendengarkan suaranya kini di usia 77 tahun?