Dan sudah sejak lama, terbetik berbagai berita dari berbagai sumber di Kabupaten Indramayu, bahwa Kantor Wakil Bupati Indramayu dikunci, tetapi kuncinya entah kemana. Selain tidak ada lagi penjaga atau satpam, kantor Wakil Bupati juga tidak ada pegawai sekretariatnya. "Saya datang ke Bandung juga nyetir sendiri, karena saya tidak punya supir, atau pengawalan polisi, atau patwal. Yang penting saya menuju Bandung secepat-cepatnya...," ungkap Lucky Hakim pula.
Pernyataan terbuka Lucky Hakim ini sebenarnya sudah didahului surat pengunduran dirinya yang dikirimkan ke pimpinan DPRD Indramayu pada (13/2/2023) lalu. Sementara alasan mengapa ia mundur, justru dikemukakan Lucky Hakim secara terbuka melalui Instagram, dan diramaikan oleh netizen di medsos TikTok.
Malu Makan Gaji Buta
Dalam pernyataan terbuka di media sosial, Lucky Hakim secara blak-blakan menyatakan meminta maaf, tidak bisa memenuhi janji kampanye yang ia katakan "begitu spektakuler".
"Makanya saya mengundurkan diri. Berharap Allah mengampuni saya, dan masyarakat Indramayu memaafkan saya," kata Lucky Hakim. Lucky mengaku "merasa berdosa dan tidak mau makan gaji buta"... Keluarganya pun, sudah keluar dari rumah dinas beberapa saat lalu.
"Saya pun sampai tidak mau menerima anggaran makan dan minum karena menurut saya itu terlalu mewah," kata Lucky Hakim, "Kebayang nggak, teman-teman media di sini pasti  tidak ada yang makan mewah Rp 100 juta sebulan. Saya sudah terima gaji Rp 50 juta plus tunjangan dengan semua fasilitas rumah mewah, gratis AC semuanya, dengan mobil mewah. Diberi anggaran Rp 100-170 juta sebulan. Tapi saya sudah tidak ambil lagi..,"
Lucky Hakim menyadari, bahwa pernyataan terbuka dan pengunduran diri melalui Instagram ini mungkin akan menjadi bumerang bagi dirinya. "Tetapi saya merasa berdosa kalau tidak mundur. Malu saya, makan gaji buta...,"
Pengunduran diri Lucky Hakim yang heboh ini belum resmi  diputuskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Gubernur mengatakan, pihaknya masih dalam tahap memproses, mencari fakta dengan mengirim tim ke Indramayu.
"Kalau bisa didamaikan dengan sebuah musyawarah. Karena proses terpilihnya mereka itu panjang sekali, dan mahal sekali. Masak? Tidak ada kebesaran hati masing-masing?" kata Gubernur Ridwan Kamil, yang disiarkan baik melalui media sosial maupun media televisi.
Upaya mendamaikan Nina dan Lucky masih terus diupayakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Meski demikian, di kalangan masyarakat Indramayu sudah sangat santer terbetik berita, bahwa pihak Bupati sudah menyiapkan pengganti Wakil Bupati, seorang pengusaha kerupuk yang dikenal luas di Indramayu. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H