Liku-liku Zainudin Amali menduduki kursi Wakil Ketua PSSI memang tidak diperoleh dengan gampang, meskipun ia seorang Menpora sekalipun. Zainudin Amali, di kalangan pemilih kongres sepak bola, bahkan boleh dikata kalah populer dengan Ratu Tisha, wanita pertama Indonesia yang menjabat Sekjen PSSI, dan kini terpilih sebagai Wakil Ketua PSSI Periode 2023-2027, bersama Zainudin Amali.
Liku-liku terpilihnya Amali sempat diwarnai insiden di kongres. Justru bukan pada pemilihan di tingkat Ketua Umum. Akan tetapi justru di tingkat Wakil Ketua. Berikut ini catatan seorang peserta kongres, yang mengikuti dari menit ke menit jalannya KLB.
KLB di Shangri-La hari itu memilih 15 pejabat Exco (Komite Eksekutif). Terdiri dari satu Ketua Umum, dua Wakil Ketua, serta 12 Anggota Exco. Ketua Umum, lancar terpilih Erick Thohir. Pemilihan Wakil Ketua penuh gejolak. Sedangkan pemilihan Anggota Exco, dari 12 figur terpilih, 6 di antaranya adalah figur Exco lama. Tadinya malah ada 8 Exco lama ikut mencalonkan diri, tetapi dua Exco Hasani Abdulgani dan Dirk Soplanit tidak lolos. Enam tokoh lama lainnya, Ahmad Riyadh, Pieter Tanuri, Vivin Cahyani, Hasnuryadi sulaiman, Endri Irawan dan Juni Rahman mereka lolos.
Insiden yang dinilai mencoreng PSSI itu terjadi, disaksikan wakil peninjau dari Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA dan wakil AFC (Federasi Sepak Bola Asia). Adapun keempat wakil FIFA yang hadir sebagai peninjau di Kongres itu adalah Kenny Jean-Marie dari Perancis, Kanya Keomany dari Laos, Sarah Solemale dari Perancis dan Lavin Vignesh dari India. Sedangkan perwakilan AFC adalah Nhodkeo Phawadee dan Siti Zuraina Abdullah.
Bermula dari kekusutan pemilihan yang pertama, untuk memilih Wakil Ketua. Pada pemilihan pertama, Menpora Zainudin Amali menduduki peringkat pertama dengan 66 suara. Diikuti Yunus Nusi dengan 63 suara. Kemudian Ratu Tisha dengan 41 suara. Tetapi mendadak bermunculan interupsi dari para voters yang merasa dicurangi, nama-nama mereka tidak muncul, padahal memilih.
Pihak pemilih dari Persera Serang merasa memilih Ratu Tisha dan Yesayas Oktovianus, tetapi nama Yesayas tidak muncul. Dan tidak hanya Persera Serang. Ternyata Asprov dari Yogyakarta, mereka juga merasa ada kejanggalan. Mereka memilih Ratu Tisha dan Ahmad Riyadh, tetapi nama tidak muncul. Persiba Balikpapan memilih Gede Widiyade. Tetapi Gede Widiyade juga tidak muncul.
Aksi protes hilangnya suara ini membuat suasana pemilihan menjadi chaos, dan tak bisa dilanjutkan selama kurang lebih dua jam. Mekanisme kongres tak berjalan, karena terus ditimpali teriakan-teriakan para voters. Kemudian, pemimpin sidang Amir Burhanudin dari Komite Pemilihan merujuk ke peninjau dari FIFA dan juga pendapat voters, sehingga menyodorkan dua solusi. Dihitung ulang atau pemilihan ulang.
Akhirnya disepakati opsi kedua, pemilihan diulang. Dan ketika dilakukan pemilihan ulang, dari tiga pesaing ketat Zainudin Amali, Ratu Tisha dan Yunus Nusi terjadi perubahan perolehan suara yang sangat signifikan. Ratu Tisha  yang tadinya urutan ketiga, berbalik di urutan pertama dengan 54 suara, diikuti oleh Yunus Nusi dengan selisih satu suara 53, mendapat 44 suara.Â
Maka Kongres pun lalu memutuskan berdasarkan hasil suara pemilihan ulang, Ratu Tisha sebagai Wakil Ketua I, Yunus Nusi Wakil Ketua II dan Zainudin Amali yang di urutan ketiga otomatis gugur. Maka, acara Kongres pul dilanjutkan dengan pemilihan 12 anggota Exco PSSI. Akan tetapi, di tengah proses pemilihan dan hasil suara tengah akan dihitung, mendadak Yunus Nusi yang sudah dinyatakan sebagai Wakil Ketua II mendampingi Ratu Tisha, meminta waktu bicara. Dan ketika diberi waktu bicara, Yunus Nusi menyatakan "mengundurkan diri" dari posisi Wakil Ketua II.
"Ini agak aneh!" komentar Yesayas Oktovianus, salah satu peserta dalam pemilihan tersebut, dalam vlog nya yang diunggah di medsos. Sudah capek-capek terpilih jadi Wakil Ketua, kok malah mengundurkan diri?
Menurut Yesayas, memang ada waktu sekitar setengah jam, terjadi semacam lobi-lobi, semacam kompromi-kompromi antara para wakil dari FIFA, Komite Pemilihan (KP) dan Yunus Nusi sendiri yang menyatakan mundur diri meski sudah ditetapkan sebagai Wakil Ketua II mendampingi Ratu Tisha.