Piala AFF 2022 setelah Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan menundukkan tuan rumah Filipina di Stadion Rizal Memorial Manila, Senin (2/1/2023) dengan skor 2-1. Dan lemparan maut pemain wing back Indonesia, Arhan Pratama, kembali makan korban melalui gol pertama Dendy Sulistyawan.
Hampir pasti Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam di semifinalIni sebenarnya bukan kali pertama, lemparan ke dalam pemain asli Blora Jawa Tengah ini menjadi kunci terjadinya gol Indonesia. Lemparan Arhan pernah menjadi trending topic dunia bahkan sampai dipergunjingkan di laman Manchester United di Liga Eropa saat Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2020 pada Desember 2021 silam.
Ketika itu Indonesia ketinggalan 0-1 lebih dulu lawan Timor Leste. Tetapi pada babak kedua, sebuah lemparan jauh dilakukan Arhan langsung ke mulut gawang, sempat ditepis penjaga gawang Timor Leste dan toh menjaring di gawang 1-1.Â
Gol kedua pun tercipta berkat lemparan maut Arhan lagi, membuat pemain belakang melakukan gol bunuh diri, karena sapuan bolanya malah nyeplos ke gawang. Indonesia waktu itu menang 4-1 lawan Timor Leste dengan tambahan gol Arhan Pratama dari titik penalti, juga akibat lemparan Arhan.
Lemparan maut Arhan memang selalu menjadi pembicaraan publik sepak bola Indonesia sejak itu. Bahkan di Piala AFF 2022 kali inipun, kembali lemparan maut Arhan ke gawang menjadi pembicaraan. Dan terjadi lagi, di menit 21 di gawang Filipina. Lemparan mulut ke gawang kiper Anthony Pinthus disambut tandukan (ada yang mengatakan punggung) Dendy Sulistyawan, dan langsung bersarang ke jaring.
Setidaknya tiga kali Arhan melakukan lemparan jauh ke gawang Filipina. Dan selalu, pemain wing back kiri Indonesia ini mengawali lemparannya dengan ancang-ancang seperti layaknya atlet lompat jauh, dengan awalan lari lebih dua meter dari pinggir lapangan. Lemparan langsung ke mulut gawang lawan.
Pengamat sepak bola sampai membandingkan lemparan Arhan ini dengan pemain lama Brasil, Roberto Carlos dari Brasil yang selain dikenal punya lemparan maut, juga tendangan jarak jauhnya mematikan lawan.Â
Di kalangan lokal Indonesia, lemparan Arhan ini sering juga dibandingkan dengan lemparan ke dalam Hartono pemain Persebaya tahun 1990-an. Pernah di final Piala Utama 1990 di Indonesia antara Pelita Jaya vs Persebaya, Pelita sudah unggul dulu 2-1.Â
Di menit terakhir, lemparan ke dalam Hartono ke mulut gawang, sangat jauh, langsung disambut heading Yusuf Ekodono dan gol 2-2. Pertandingan pun dipaksa mengalami perpanjangan waktu. Betapa lemparan jauh menjadi salah satu senjata penting pembikin gentar lawan.
Awas Vietnam
Tim asuhan pelatih Shin Tae-yong berhasil memimpin dua gol di babak pertama pertandingan terakhir Grup A Piala AFF 2022 atas tuan rumah Filipina, melalui gol Dendy Sulistyawan di menit 21. Disusul gol cemerlang pemain termuda Marselino Ferdinan (43').Â