Tetapi kepada Edward Linggar sang ibu mengaku, memang pernah berpikir Iwan suka berdandan seperti perempuan. Tetapi tidak terpikir, Iwan merasa menderita dengan kondisi seperti itu.
"Kalau tante tahu, sudah dari dulu tante coba mengatasinya," tutur Ny Iskandar, kepada Edward Linggar. Tiga kali menjalani operasi kelamin di Singapura itu, menurut Vivian alias Iwan, menelan biaya sekitar 11.500 dollar Singapura atau senilai Rp 2 juta untuk kurs saat itu.Â
Justru rasa sakit dialaminya bukan saat dioperasi. Akan tetapi saat menjalani tes-tes hormonal berkali-kali. Sakitnya bukan main, kata Iwan.Â
Tetapi saat dioperasi justru tidak terasa, karena ia dibius total. Sesudah itu, Iwan dibuat tidak sadar selama lima hari, dan diberi makan dengan menggunakan saluran pipa. Setelah sadar, baru terasa sakitnya.
"Tetapi tekad saya sudah bulat. Waktu itu saya sendirian, karena Ny Harus sudah pulang ke Jakarta, 10 hari setelah operasi. Vivian alias Iwan, merupakan orang kelima yang menjalani operasi ganti kelamin di Rumah Sakit Singapura.Â
Orang lainnya yang dioperasi, semuanya dari Singapura dan Malaysia. Untuk Indonesia, sebenarnya Vivian juga bukan orang pertama yang menjalani operasi ganti kelamin.Â
Orang pertama, adalah seorang lelaki asal Surabaya namun ia menjalani operasinya di Nederland (Belanda) akhir tahun 1972. Lelaki yang kemudian bernama Sita itu sempat menengoknya setelah Iwan menjalani operasi di Singapura.
Bisa hamil
Apakah lelaki yang menjalani operasi ganti kelamin jadi perempuan, bisa hamil? Menurut Vivian, kemungkinan bisa hamil ada. Akan tetapi harus dibuatkan rahim buatan.Â
Proses melahirkannya pun tidak normal. Akan tetapi harus melalui bedah caesar. Haid bisa terjadi tanpa melalui operasi khusus. Sedangkan untuk perubahan payudara, umumnya pakai suntik silikon atau semacamnya. Tetapi untuk haid, Vivian mengaku menggunakan pil.
Perubahan fisiknya, agar lebih feminin, body agar lebih sexy Vivian mengaku menggunakan pil. Terutama perubahan pinggul dan pantat.Â