Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim Shin Tae-Yong yang Meremas-remas Jantung

28 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 29 Desember 2021   11:28 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Indonesia Ezra Walian (kanan) mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Singapura di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. Foto: Kompas.com/Roslan Rahman

Tak ingin terus-menerus permainannya dalam tekanan Indonesia, pelatih Singapura Tatsuma Yoshida memasukkan dua pemain andal dari Singapura, Ikhsan Fandi dan Faris Ramli. 

Kedua pemain ini sungguh mulai menampakkan ancaman bagi gawang Indonesia, terutama dengan serangan baliknya. Pelatih Indonesia, Shin Tae-Yong tak mau tinggal diam. Ia masukkan tiga pemain sekaligus, Egy Maulana Vikri, Irfan Jaya dan pemain naturalisasi Elkan Baggott. 

Menit 67, Singapura berkurang lagi satu pemainnya kena Irfan Fandi saudara kandung Ikhsan Fandi (sesama anak mantan bintang sepak bola terkenal Fandi Ahmad) kartu merah. Tetapi sembilan pemain, tak membuat Singapura mengendorkan serangan, terutama tajam dengan serangan baliknya.

Sudah di atas angin, pemain Indonesia membuat langkah yang tidak seharusnya dilakukan, melakukan pelanggaran di menit 74 sehingga wasit Oman pun 'menghadiahi' tendangan bebas pada Singapura. 

Penonton dan komentator pun sudah bergumam:  semestinya Indonesia tak perlu melakukan pelanggaran. Dan benar. Tendangan bebas Shahdan Sulaiman langsung nyeplos ke gawang Nadeo Winata.

Inilah momen dramatis, yang kemudian membuahkan berbagai celetukan dan komentar di media sosial. "Lawan sembilan orang saja kalah...," komentar-komentar pedas seperti ini bermunculan, ketika waktu pertandingan tinggal 15 menit, Indonesia ketinggalan 1-2 lawan tim yang hanya 9 pemain. 

Kalau terus bertahan selama lima belas menit tersisa, dan akhirnya Indonesia bertekuk lutut 1-2 lawan Singapura? Kayak apa malunya. Kayak apa sumpah-serapah yang akan muncul di media? Ya ampuuun, lawan sembilan orang saja kalah...

Bermain dengan sembilan orang ternyata tidak juga membuat Singapura melemah. Bahkan serangan-serangan baliknya semakin berbahaya, dan beberapa kali mereka berpeluang menyeploskan gol ke gawang Nadeo Winata, kalau saja tidak beruntung. 

Selama lima belas menit menjelang peluit akhir ini, praktis komentar miring sudah mulai berseliweran. Ada bahkan yang mengaku sudah menutup layar televisinya, dan kepalanya sudah dipenuhi supata tadi itu, "paling kalah lagi, kalah lagi...," Hingga menit 83, kurang tujuh menit peluit panjang bakal berbunyi, Indonesia belum berkutat dari ketegangan, ketinggalan 1-2 lawan sembilan pemain Singapura! Unggul jumlah pemain, tetapi kalah dalam angka, kan jadi nggak lucu?

Diselamatkan Arhan

Sampai menit 86, kurang empat menit pertandingan berakhir, Arhan Pratama secara gemilang mampu menyamakan dudukan menjadi 2-2.  Lega dan meledak kubu Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun