Mohon tunggu...
Jimmy St
Jimmy St Mohon Tunggu... profesional -

Design & Build, Residence, Shop, Office, Interior Design & Furniture Phone : +62 24 7032 7576 Mobile : +62 81 5656 9299 Fax : +62 24 351 3998 E-mail : jims_arsitek@yahoo.com YM : wd.jims@yahoo.com http://jims-architecth.webs.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Menurut Anda ???

29 Maret 2011   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedung DPR-RI Baru


Pembangunan gedung baru DPR yang memakan dana Rp 1,138 triliun lebih dari separuhnya akan digunakan untuk membangun ruangan anggota DPR yang luasnya rata-rata mencapai 111,1 meter persegi. Dengan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 7,2 juta per meter persegi itu artinya setiap ruangan anggota DPR memakan biaya sekitar Rp 800 juta belum termasuk furniture interornya.
Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR, Soemirat menuturkan, dari analisis Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan fisik gedung publik dihargai Rp 7,2 juta per meter persegi. Disebutkannya, angka itu naik dari kalkulasi Setjen yang sebelumnya sekitar Rp 6 juta per meter persegi. "Luas ruang anggota yang tadinya 120 meter persegi diefisensikan menjadi 111,1 meter persegi, dengan nilai permeter perseginya senilai Rp 7,2 juta," katanya kepada wartawan di DPR, Jumat (25/3).
Jika dihitung dengan kalkulasi kasar, dengan mengkalikan luas ruangan dan nilai per meter perseginya, maka rata-rata biaya yang akan dihabiskan untuk fisik satu ruang anggota DPR RI mencapai Rp 799,92 juta. Apabila angka tersebut dikali jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang maka dana yang dihabiskan untuk membangun ruangan anggota DPR mencapai Rp 447,955 miliar. "Satu ruangan itu dengan komposisi satu orang anggota dewan, satu sekretaris pribadinya dan lima orang tenaga ahli," tuturnya.
Dia melanjutkan, rencananya peletakan batu pertama pembangunan Gedung DPR RI dijadwalkan pada 22 Juni mendatang. "Tapi mungkin jika prosesnya normal, pembangunannya dapat lebih dipercepat," tegasnya.
Diungkapkannya, hingga tahap pendaftaran berakhir, lelang tender tahap prakualifikasi diikuti oleh 11 perusahaan.

Ke-11 perusahaan itu yakni:


  1. PT Hutama Karya
  2. PT Waskita Karya
  3. PT PP
  4. PT Tetra Konstruksindo
  5. PT Nindya Karya
  6. KSO Adhi-Wika
  7. PT Duta Graha Indah Tbk
  8. PT Krakatau Engineering
  9. PT Abdi Mulia Berkah
  10. PT Jaya Konstruksi MP
  11. PT Tiga Mutiara


Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR RI

Perencanaan


Merencanakan dan merancang renovasi ruang-ruang yang ada untuk ditingkatkan kualitasnya dan/atau diubah fungsinya sesuai dengan rekomendasi Masterplan Komplek DPR RI.


  1. Pekerjaan pada item (a) dan (b) diatas meliputi:
  2. Perencanaan dan perancangan arsitektur, struktur, lansekap, interior, mekanikal & elektrikal, dan utilitas bangunan.
  3. Building quantity dan rencana anggaran biaya.
  4. Rencana kerja dan syarat.
  5. Melakukan studi literatur tentang sarana/gedung parlemen di beberapa negara dan studi banding ke gedung parlemen Jerman untuk melihat secara langsung;
  6. Penataan ruang kerja dan suang persidangan di gedung parlemen tersebut.
  7. Melihat pengolahan zoning yang untuk memisahkan area privat dan publik.
  8. Mempelajari building security system dan building automatic system yang diterapkan di gedung tersebut.
  9. Design gedung baru berbentuk gerbang yang mencerminkan : Konsep BINGKAI merupakan filosofi dari anggota DPR yang berasal dari beragam latar belakang daerah dan budaya,
    Bentuk GERBANG merupakan metafora dari HARAPAN, bahwa gedung ini bisa menjadi gerbang bagi kemakmuran bangsa Indonesia

Bentuk gerbang selalu mengandalkan adanya dua pilar kokoh yang menyanggah balok diatasnya.


Gedung baru ini dibuat berdasarkan kebutuhan ruang dan rencana penataan ulang kawasan komplek MPR/DPR/DPD RI


Pembangunan gedung baru ini ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan dalam Komplek DPR RI perlu diwadahi secara baik sehingga dapat menunjang kinerja anggota Dewan.

FILOSOFI: Air MengalirKonsep lansekap Komplek DPR RI selalu menyertakan unsur air sebagai salah satu elemen pembentuknya. Juga dalam konsep rancangan Gedung Baru Kantor Anggota DPR ini. Unsur air disamping sebagai elemen estetis juga dipergunakan sebagai penghubung antara bangunan eksisting dengan gedung yang baru.

Air sebagai kolam pemantul (reflecting pond) dialirkan dari Gedung Nusantara I, ke kolam yang berada di antara Gedung Nusantara I dan Gedung Baru, kemudian mengalir lagi melewati "gerbang" gedung baru kemudian menuju ke kolam yang ada di atas perpustakaan (aliran diperkaya dengan ilmu), kemudian menembus entrance gedung perpustakaan dan jatuh di kolam bendera.

Aliran ini sebagai analogi; bahwa apapun yang dilakukan DPR, selalu mengalir (bermanfaat) ke rakyat Indonesia (kolam dengan deretan tiang bendera, merupakan analogi dari "kolam" bangsa Indonesia).
Konsep penataan ruang seperti yang direncanakan perlu ditindaklanjuti dengan Pengembangan Rancangan dan Detail Engineering Design (DED) sehingga dapat diimplementasikan sesuai kebutuhan ruang :


Ruang Kerja Anggota


Luas 120 m² ruangan bagi tiap-tiap anggota seluas dibagi menjadi :

  • 60 m² untuk ruang kerja anggota
  • 60 m² untuk ruang 1 orang sespri dan 4 orang staf ahli




  1. Desain pengembangan untuk ruang anggota dewan, meliputi 1 anggota, 5 staf ahli, 1 asisten pribadi, dengan luasan ± 120 m2 (bahwa luasan tersebut setara dengan kebutuhan ruang kerja Eleson 1);
  2. Kekuatan struktur bangunan harus memperhatikan beban hidup, beban mati, beban angin, resonansi struktur, dan potensi bencana (gempa dan kebakaran);
  3. Hasil perencanaan tipikal Layout ruang dapat dioptimasi guna menekan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan;
  4. Dengan adanya besmen dengan kapasitas parkir yang besar (± 1000 mobil), perlu direncanakan dengan matang (sirkulasi, penghawaan, proteksi kebakaran, evakuasi pada saat bencana dll);
  5. Perlu memperhatikan ketentuan tata ruang dan arahan dalam Master Plan guna memenuhi keinginan menjadi Landmark kawasan serta memperkuat citra bangunan eksisting.

Dalam proses persiapan pekerjaan pembangunan gedung baru ini telah dilakukan beberapa tahapan antara lain :


  1. Rekomendasi PU tertanggal 17 Mei 2010 tentang penunjukan langsung lanjutan pekerjaan konsultan ( Manajemen Konstruksi dan Perencana )
  2. Konsultan MK telah melakukan koordinasi persiapan pekerjaan perencanaan
  3. Konsultan perencana telah membuat beberapa alternatif gambar gedung dan telah diputuskan gambar alternatif 1

Bagaimana Pendapat ANDA ?


saya kok kurang setuju...bagaimana dengan rekan2 yang lain..

silahkan polling di link berikut

salam

MERDEKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun