Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fight, Fight, Fight

13 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:05 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Amerika Serikat menyebut Rusia telah membakar dana 200 miliar dolar AS atau setara Rp 3.000 triliun untuk peperangan melawan Ukraina.

Pada sisi lain, AS sendiri telah membantu Kiev sebesar 183 miliar dolar atau Rp 2.902 triliun untuk berperang melawan Moskow. Kemarin baru saja ada tambahan sebesar Rp 8 Trilyun  bantuan untuk Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Rusia telah jor-joran menggelontorkan dananya untuk menguasai tetangganya, Ukraina.

Angka tersebut belum bantuan setelahnya yang terus mengucur ke Kiev, belum ditambah dari bantuan dari para sekutu Barat yang jumlahnya juga tidak sedikit.

"Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita sedikitnya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menyia-nyiakan lebih dari 200 miliar dolar AS," kata Kepala Pentagon ini dikutip dari Kyiv Independen, Senin (9/12/2024).

Angka tersebut 'sedikit' lebih tinggi dibandingkan dengan bantuan Washington yang diberikan ke Kiev.

Kerugian Ukraina jika Perang Melawan Rusia Berakhir, Termasuk  Kehilangan wilayah-wilayah tersebut juga dapat memengaruhi identitas nasional dan menurunkan moral rakyat Ukraina.

Kerusakan Infrastruktur yang Hambat Pemulihan Ekonomi Perang yang berlangsung lebih dari dua tahun telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur Ukraina, termasuk pabrik, jembatan, jalan raya, dan fasilitas energi. Meskipun upaya rekonstruksi mungkin dimulai segera setelah perang berakhir, kerusakan yang begitu parah akan mempengaruhi laju pemulihan ekonomi negara.

Ketergantungan pada bantuan luar negeri dan pinjaman internasional untuk memulihkan ekonomi bisa memperburuk situasi ekonomi dalam jangka panjang, membuat Ukraina terjebak dalam utang yang besar. Meskipun rekonstruksi ekonomi adalah tujuan jangka panjang, proses ini akan memakan waktu dan mengorbankan kualitas hidup masyarakat Ukraina dalam waktu dekat

Kematian Tentara dan Dicap Negara Kalah Perang dalam The Wall Street Journal pada September lalu melaporkan sekitar 80.000 tentara Ukraina terbunuh dan ratusan ribu lainnya terluka sejak perang melawan Rusia dimulai Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak data tersebut. Terlepas dari penolakan Zelensky, kematian para tentara Ukraina merupakan kerugian nyata lainnya yang harus diterima jika perang diakhiri sekarang. Fakta pahit lainnya yang harus ditelan Ukraina jika perang berakhir sekarang adalah sebagai negara kalah perang.

Sepuluh negara Eropa yang berbatas dengan Russia nampaknya telah berbenah menghadapi Perang Dunia ke III. German termasuk yang bersiap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun