Financial Planning atau perencanaan keuangan rasanya semakin booming terutama pasca pandemi akibat Covid-19 melanda beberapa waktu lalu. Sebelumnya, profesi seorang Perencana Keuangan tidak banyak diketahui masyarakat, hanya segelintir kalangan tertentu saja yang mengetahui bidang ini bahkan menggunakan jasanya dalam mengelola keuangan baik pribadi maupun keluarganya.
Di dalam piramida prioritas keuangan terdapat lima pondasi keuangan yang penting dalam membangun kondisi keuangan yang kuat dan berkelanjutan yaitu:
1. Cash Flow Management
2. Manajemen Risiko dan Proteksi
3. Perencanaan Investasi dan Tujuan Keuangan
4. Perencanaan Pensiun atau Hari Tua
5. Distribusi Kekayaan
Pada pondasi pertama, yakni cash flow management terdapat komponen neraca keuangan, arus kas, dana darurat dan kesehatan finansial. Namun tahukah kamu bahwa orang Indonesia itu berdasarkan hasil survei Financial Fitness dari OCBC, hanya sekitar 25% orang yang memiliki dana darurat. Oleh karena itulah pada saat pandemi akibat Covid-19 beberapa waktu lalu melanda dunia, banyak orang yang tidak siap hingga mengakibatkan keterpurukan pada kondisi keuangan mereka.
Selain itu, kemampuan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah dalam mengelola keuangan mereka secara sehat juga perlu mendapat perhatian khusus. Belajar dari pengalaman beberapa waktu lalu disaat warga beramai-ramai membeli mobil baru pasca menerima uang ganti rugi lahan yang digunakan untuk kilang minyak di desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang rata-rata menerima Rp8 miliar bahkan ada yang menerima uang ganti rugi hingga Rp26 miliar dari Pertamina.
Namun menurut kabar yang beredar tidak lama setelahnya bahwa banyak warga yang merasa kehilangan sumber mata pencaharian mereka yang selama ini telah dilakoni secara turun temurun serta ketidakmampuan mengelola keuangan berlimpah yang mereka peroleh dalam waktu yang cepat tersebut membuat beberapa kehilangan aset keuangan dengan cepat hingga kesulitan mempertahankan keuangannya bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Perencana keuangan profesional, Jimmy Romarten menyampaikan bahwa fenomena itu tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh kurangnya knowledge dan literasi masyarakat terkait instrumen keuangan, bagaimana mengelola keuangan dan juga faktor psikologis yang merasa memiliki uang yang banyak hingga luput mengelolanya dengan cermat demi keberlangsungan penghasilan dan juga kehidupan mereka di masa mendatang.
Jimmy Romarten juga menyampaikan bahwa seharusnya ada proses pendampingan yang diberikan kepada masyarakat tersebut agar uang hasil ganti rugi yang mereka peroleh tersebut dapat dialokasikan ke dalam berbagai pos keuangan sesuai peruntukannya demi menjaga pertumbuhan aset keuangannya, mencukupi kebutuhan hidup dan juga perencanaan untuk hari tua mereka kelak dimana mereka sudah tidak lagi memiliki mata pencaharian sebagaimana sebelumnya.
Jimmy Romarten merupakan seorang Perencana Keuangan Profesional yang memegang lisensi internasional sebagai Certified Financial Planner dan juga lisensi Qualified Wealth Planner dalam hal manajemen kekayaan atau Wealth Management. Sosoknya sudah cukup banyak memberikan masukan baik melalui paltform media sosial hingga kelas seperti webinar dan seminar dalam rangka meluaskan literasi berkenaan dengan keuangan dan instrumen investasi demi tercapainya berbagai tujuan keuangan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari berbagai postingannya yang cukup aktif mengenaik instrumen keuangan dan investasi baik melalui platform instagram maupun linkedin pribadinya.
Peran aktif seorang Perencana Keuangan profesional seperti Jimmy Romarten sangatlah penting terutama di tengah kondisi masyarakat yang masih sangat minim pengetahuan tentang instrumen keuangan dan investasi serta bagaimana mengelola keuangan mereka dengan tepat agar aset keuangannya terus tumbuh serta berkelanjutan sesuai dengan fase kehidupan yang akan mereka hadapi kelak. Seorang Perencana Keuangan seperti Jimmy Romarten taubahnya seperti seorang dokter yang memiliki peran penting dalam dunia kesehatan masyarakat, namun seorang perencana keuangan berkontribusi dalam hal yang spesifik terkait kesehatan keuangan sebagaimana yang dilakukan oleh Jimmy Romarten.
Dengan dukungan dari Pemerintah, adanya peran Perencana Keuangan Profesional serta banyaknya informasi dan edukasi tentang keuangan dan investasi harapannya semoga masyarakat semakin memahami bagaimana mengelola keuangan mereka dengan tepat serta mampu menggunakan instrumen keuangan dan investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko masing-masing guna menghasilkan kondisi keuangan yang independence serta terus bertumbuh dan mampu diwariskan kepada generasi penerus mereka kelak.
Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H