Mohon tunggu...
Jimmy Romarten
Jimmy Romarten Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Financial Planner

Jimmy Romarten merupakan seorang Certified Financial PlannerĀ® yang berlisensi CFP Certification Global excellence dalam perencanaan keuangan dan juga bersertifikasi Qualified Wealth PlannerĀ® Certification dari QWP Academy. Ketertarikan dan kepedulian terhadap literasi keuangan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah membawa Jimmy Romarten untuk berkontribusi secara langsung dalam penyebaran literasi keuangan agar masyarakat semakin 'melek' financial dan juga instrumen keuangan. Contact him further: jimmyromarten.cfp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Financial Planner dalam Memperluas Literasi Keuangan Masyarakat

17 September 2023   20:11 Diperbarui: 17 September 2023   20:13 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Financial Planning atau perencanaan keuangan rasanya semakin booming terutama pasca pandemi akibat Covid-19 melanda beberapa waktu lalu. Sebelumnya, profesi seorang Perencana Keuangan tidak banyak diketahui masyarakat, hanya segelintir kalangan tertentu saja yang mengetahui bidang ini bahkan menggunakan jasanya dalam mengelola keuangan baik pribadi maupun keluarganya.

Di dalam piramida prioritas keuangan terdapat lima pondasi keuangan yang penting dalam membangun kondisi keuangan yang kuat dan berkelanjutan yaitu:

1. Cash Flow Management

2. Manajemen Risiko dan Proteksi

3. Perencanaan Investasi dan Tujuan Keuangan

4. Perencanaan Pensiun atau Hari Tua

5. Distribusi Kekayaan

Pada pondasi pertama, yakni cash flow management terdapat komponen neraca keuangan, arus kas, dana darurat dan kesehatan finansial. Namun tahukah kamu bahwa orang Indonesia itu berdasarkan hasil survei Financial Fitness dari OCBC, hanya sekitar 25% orang yang memiliki dana darurat. Oleh karena itulah pada saat pandemi akibat Covid-19 beberapa waktu lalu melanda dunia, banyak orang yang tidak siap hingga mengakibatkan keterpurukan pada kondisi keuangan mereka.

Selain itu, kemampuan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah dalam mengelola keuangan mereka secara sehat juga perlu mendapat perhatian khusus. Belajar dari pengalaman beberapa waktu lalu disaat warga beramai-ramai membeli mobil baru pasca menerima uang ganti rugi lahan yang digunakan untuk kilang minyak di desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang rata-rata menerima Rp8 miliar bahkan ada yang menerima uang ganti rugi hingga Rp26 miliar dari Pertamina.

Namun menurut kabar yang beredar tidak lama setelahnya bahwa banyak warga yang merasa kehilangan sumber mata pencaharian mereka yang selama ini telah dilakoni secara turun temurun serta ketidakmampuan mengelola keuangan berlimpah yang mereka peroleh dalam waktu yang cepat tersebut membuat beberapa kehilangan aset keuangan dengan cepat hingga kesulitan mempertahankan keuangannya bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun