5 liter premium itu hanya Kornelis gunakan untuk perjalanan dari Kota Agats ke Kampung Yepen, Distrik Agats pulang pergi dengan perahu fiber 15 PK. Sekali jalan ke Kampung Yepen dan Agats sekitar 35 menit. Itu pakai perahu dengan mesin 15 PK. Tapi kalau pakai speed cepat bensin lebih boros juga.
Sejak hadirnya SPBU Kompak BBM Satu Harga di Distrik Agats, Kornelis mengaku senang. Karena dia cukup mengeluarkan Rp 32.250 untuk membeli premium 5 liter. Diapun kini dapat membawa hasil pertanian seperti ubi, labu, cabai dan sayur mayur lainnya untuk dijual di Agats dengan menggunakan perahu fibernya, tanpa harus mengeluarkan uang Rp 100.000 setiap harinya. Kornelis mengaku senang, menurutnya bensin yang dijual harganya murah sama seperti di Jawa.
***
Dengan program BBM Satu Harga semakin mencerminkan jika bangsa kita sangat berkeadilan. Setiap warga negara dan segenap lapisan masyarakat memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh hak-haknya termasuk BBM yang dapat dijangkau.
Kendati bangsa kita saling berbatasan pulau, namun pemerintah bersama Pertamina tidak membatasi tujuan untuk mewujudkan sila kelima. Keadilan Sosial Bagi Selurah Rakyat Indonesia.
Dengan progress BBM Satu Harga yang selalu memperlihatkan tren positif dapat berjalan lancar dan melewati setiap hambatan dan rintangan hingga target dapat dirampungkan. Inilah yang dapat dilihat bahwa BBM Satu Harga adalah bukti jika bangsa Indonesia merawat dan menjaga kesetaraan untuk setiap warga negaranya. (*)