Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dokter Terawan: Agar Tuhan Tersenyum

27 Maret 2022   15:18 Diperbarui: 28 Maret 2022   18:25 7236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalanku dengan dr. Terawan karena beliau diundang menghadiri seminar terkait dengan pengalamannya di bidang kedokteran di Tokyo. Dia didampingi isteri dan satu lagi dokter yangg juga didampingi isteri.

Pertemuan jamuan makan malam sederhana itu sangat menyenangkan karena para dokter kita itu sangat ramah. Tibalah pada pertanyaan klasik yakni berapa lama berada di Tokyo dan kapan akan kembali ke Jakarta.

Jawaban dokter Terawan yang selalu senyum mengatakan, "Rencananya tiga hari Pak, sekalian jalan2 dengan isteri dan teman baik. Tapi kalau ada panggilan dari Jakarta, sekarang pun saya harus kembali."

Saya menatap isterinya dan dengan nada bergurau saya bertanya, "Benar Bu, kalau ada panggilan sekarang Pak Terawan akan pulang dan ibu ditinggal?" 

Belum sempat dijawab isterinya Pak Terawan menimpali, "Dia sudah biasa Pak Jonny." Senyum indah dari suami isteri itu menghiasi ruangan di musim dingin itu.

Lalu temannya yang juga dokter ikut mendukung. "Kami sejak dulu sudah sepakat dengan dokter Terawan semasih diperlukan kita akan lakukan yang terbaik."

Setelah berbincang-bincang banyak termasuk tentang kontroversi yang dihadapi saya mendengar bahwa pasien dokter Terawan bukan hanya dari Indonesia. 

"Tidak tahu Pak dari mana mereka tahu tapi ada pasien kita dari Spanyol." Saat itu dokter Terawan menjelaskan bahwa penemuannya suda menjadi disertasi di universitas Hasanuddin dan bukan oleh satu dokter saja, tapi oleh beberapa dokter.

Kemudian sudah lebih 15.000 orang pasien yang sudah ditangani walaupun tidak semua selalu berhasil. "Dari segi ekonomi sebenarnya kami sudah lebih dari cukup Pak," katanya sambil melirik isterinya.

Lalu saya bertanya, "Lalu kenapa Pak Terawan harus meninggalkan ibu sendirian di luar negeri, kalau ada panggilan pasien yang membutuhkan di Jakarta? Kan bisa ditunggu sampai Bapak kembali setelah selesai konferensi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun