Sehari kemudian ketiga mahasiwa Indonesia itu melihat tanda yang bertuliskan "Sehubungan dengan bencana tsunami di Tohoku, silakan ambil dengan cuma-cuma barang yang ada di dalam toko ini."
Karena takut dengan pengalaman pertama dulu, ketiga mahsiswa itu tidak berani untuk langsung mengambilnya, dan mereka pergi terlebih dulu ke apartemen sang profesor dan memberitahukan bahwa ada tanda untuk boleh mengambil barang-barang yang ada di toko itu sehubungan dengan terjadinya tsunami.
Sang profesor mengatakan, "Nah, kalau itu boleh diambil karena sudah ada pemberitahuan. Silakan ambil secukupnya untuk kita karena orang lain pasti banyak yang membutuhkan."
Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua yang rawan gempa ini. Sebagai orang beragama, sekalipun terjadi gempa dan tsunami kita tidak boleh melakukan penjarahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H