Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kue Retirement untuk Satu Pabrik

11 November 2024   07:15 Diperbarui: 11 November 2024   07:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: koleksi pribadi

Diangkat dari kisah nyata, kala retirement (pensiun), bukan resign, dari sebuah Perusahaan yang bukan Kantor dan bukan pula bagi-bagi donat atau pizza.

Tahun 2021 adalah masa pensiun saya, dimana usia pensiun yang ditetapkan oleh Perusahaan adalah 55 tahun. Apa boleh buat, walaupun keinginan bekerja masih tinggi karena kebutuhan rumah tangga, tapi peraturan is peraturan.

Beberapa minggu sebelum hari H, saya sudah memikirkan untuk memberikan kenang-kenangan kepada seluruh pegawai Perusahaan tanpa pandang jabatan, pokoknya semua harus kebagian.

Masalah utamanya adalah Perusahaan tempat saya bekerja itu bukan Kantor, melainkan Pabrik yang jumlah total pegawai Pabriknya adalah sekitar 350 orang.

Jumlah ini sudah saya konfirmasi ke bagian HRD dan juga saya minta rincian jumlah pegawai dari masing-masing Departemen, mulai dari Departemen HRD, Marketing, Produksi, Warehouse, QC, Purchasing sampai Security dan Driver. Pokoknya, saya ngga mau ada yang terlewat. 

Jika saya harus mentraktir mereka semua ke restoran misalnya, tentu perlu biaya besar dan waktunya juga tidak cukup sehari dua hari. Apalagi sistem kerja waktu itu terbagi dalam 2 shift.

Jika saya membelikan sesuatu, misalnya donat atau pizza, tentu biayanya juga bisa jutaan rupiah. Dan yang terpenting, mungkin mereka tidak akan terkenang-kenang ke saya, melainkan terkenang ke merk donat atau pizza yang saya kirimkan. Percuma kan.. bukan kenang-kenangan namanya.

Mau memberikan mereka kenang-kenangan dalam bentuk barang? Ah, kayak ulang tahun anak SD aja. Malah bikin repot lagi.

Yang baru kepikiran adalah istri saya kan berprofesi sebagai tukang kue. Beliau menerima pesanan by order macam-macam kue, baik kue basah maupun kue kering untuk Lebaran sampai kue ulang tahun.

Karena ngga ingin merepotkan, yang paling pertama saya sampaikan ke istri adalah apakah sanggup membuatkan kue untuk orang satu Pabrik?

Setelah istri menyatakan kesanggupannya, barulah kami menentukan kue apa yang akan dibagi-bagikan? Calonnya cukup beragam, bisa kue soes, lemper, risol, pastel, pie dan lain-lain.

Tapi saya pikir kue-kue tersebut memerlukan waktu panjang untuk membuatnya karena harus diolah satu persatu dan banyak juga dijual di pasaran jadi terkesan kurang eksklusif. Padahal tujuannya adalah untuk kenang-kenangan supaya mereka terkenang dengan diriku.

Akhirnya sepakat bahwa istri saya akan membuatkan Cheese Cake untuk orang se-Pabrik.

Sumber gambar: koleksi pribadi
Sumber gambar: koleksi pribadi

Dari segi kepraktisan kue ini bisa langsung dibuat dalam beberapa loyang untuk kemudian dipotong-potong sehingga hemat biaya dan waktu pembuatan. Karena target saya membagikan kue-kue tersebut pada hari H-1.

Istri saya menepati janji, tepat pada hari H-1, semua Departemen, baik shift 1 maupun shift 2, telah menerima Cheese Cake buatan istri saya untuk dibagi-bagikan kepada semua Pegawainya.

Ketika hari H saya mendatangi semua Pegawai yang ada di Departemen masing-masing untuk say goodbye, mereka pun mengucapkan terima kasih atas delivery kue-kue sehari sebelumnya. Walaupun seorang dapat satu potong yaaa...

Dan Alhamdulillah banyak juga yang memuji lezatnya kue buatan istri saya tersebut, bahkan ada juga yang mau order.

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun