Setelah itu, operator akan mengirim pesan tersebut ke Pager tujuan. Penerima pesan akan mendengar bunyi alarm dari Pager dan membaca pesan yang kita kirimkan. Selanjutnya.. terserah.
Sedangkan Walkie Talkie (kadang disebut juga Handy Talkie) atau istilah Indonesianya radio dua arah, yang dikembangkan sejak tahun 1930-an adalah radio genggam portable yang menggunakan gelombang frekuensi radio tertentu untuk berkomunikasi tanpa kabel. Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik dan dipancarkan pada kecepatan cahaya (186.000 mil/detik).
Kecanggihan Walkie Talkie adalah alat komunikasi ini tidak ada batasan berapa banyak pengguna dapat berkomunikasi pada saat yang bersamaan karena mereka berbagi pada frekuensi yang sama walaupun hanya satu orang yang dapat berbicara pada satu waktu (bicaranya gantian).
Sayangnya, pengiriman pesan melalui Pager atau Walkie Talkie dapat disadap oleh radio panggil lainnya karena saat itu belum terdapat teknologi pengaman yang tertanam dalam alat komunikasi tersebut. Ini memungkinkan disalahgunakan oleh pihak-pihak lain seperti agen kriminal atau hukum. Bisa jadi ini yang terjadi di Lebanon.
*
Yang menarik ini adalah pertanyaan, "Teknologi jadul bisa dijadikan senjata dengan cara yang tidak terduga, apakah teknologi modern juga bisa?"
Berikut ini adalah analisa kemungkinan-kemungkinan perangkat modern bisa disadap walaupun telah memiliki berbagai pengaman.
1. Handphone
Hampir semua orang di Indonesia memiliki Handphone yang rentan dari serangan siber.
- Aplikasi Berbahaya:
Aplikasi yang didownload bisa mengandung malware (sistem software yang memasuki Handphone tanpa izin) yang dapat digunakan untuk mencuri data pribadi, melacak lokasi, atau mengakses informasi sensitif yang tersimpan di Handphone.
- Ransomware:
Program jahat yang dapat mengunci Handphone sehingga pengguna tidak dapat mengakses data mereka hingga ancaman uang tebusan dibayarkan.
- Sinyal:
Koneksi Wi-Fi atau Bluetooth yang tidak aman dapat dieksploitasi sehingga memungkinkan peretas untuk mengendalikan Handphone atau menyadap komunikasi.
2. Laptop dan Komputer
Mirip dengan Handphone, Laptop dan Komputer merupakan target serangan siber yang umum, tetapi kerentanan pada tingkat firmware (perangkat lunak yang diinstall) dan periferal nirkabel (perangkat apapun yang terpasang) dapat membuatnya semakin rentan.
- Eksploitasi Firmware:
Penyerang dapat merusak firmware yang mengendalikan hardware sehingga Laptop atau Komputer tidak berfungsi atau menonaktifkan komponen penting.
- Serangan Periferal:
Perangkat nirkabel seperti keyboard atau mouse Bluetooth dapat disadap, yang memungkinkan penyerang menguasai Laptop atau Komputer atau mencuri data sensitif.
- Baterai Terlalu Panas:
Memanipulasi firmware baterai Laptop dapat menyebabkan baterai terlalu panas dan berbahaya. Ini berpotensi mengakibatkan ledakan atau kebakaran.
3. Drone
Drone, yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari rekreasi hingga operasi militer, mengandalkan sinyal nirkabel untuk navigasi dan kontrol. Sinyal ini yang rentan dibajak.
- Pembajakan Drone:
Penyerang dapat mengendalikan drone dengan menyadap sinyal GPS atau mengganggu komunikasi antara drone dan operatornya.