Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hemat Air Dimulai dari Ritual Mandi

22 Mei 2024   11:49 Diperbarui: 22 Mei 2024   13:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: E-katalog LKPP

Pada pidato pembukaan World Water Forum ke 10 di Bali (18 - 24 Mei 2024), Presiden Joko Widodo mengungkapkan sebuah prediksi yang mengejutkan mengenai krisis air dan dampaknya. Ada kemungkinan pada tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi rentan mengalami kekeringan.

Mungkinkah krisis air terjadi di Indonesia?

Tahukah Anda.. berapa jumlah air yang ada di Dunia ini?

Menurut situs www.usgs.gov jumlah air di Dunia diperkirakan: 1.386.000.000 km3 (baca: Satu milyar tiga ratus delapan puluh enam juta kilometer kubik).

Banyak ya?

Hmmm.. tapi jika dibandingkan dengan ukuran bumi, maka perbandingannya seperti gambar dibawah ini. Dimana lingkaran berbentuk air itu adalah jumlah air tersebut diatas.

Sumber gambar: www.usgs.gov Howard Perlman, USGS
Sumber gambar: www.usgs.gov Howard Perlman, USGS
www.usgs.gov juga menyebut bahwa tidak seluruh air tersebut dapat dikonsumsi mahluk hidup, termasuk manusia, sebab dari jumlah diatas, keberadaan air masih dibagi-bagi lagi seperti gambar dibawah ini.

Sumber gambar: www.usgs.gov Howard Perlman, USGS
Sumber gambar: www.usgs.gov Howard Perlman, USGS

Rinciannya sebagai berikut:

Total Jumlah Air = 1.386.000.000, terbagi:

  • 97% Air Laut                  = 1.344.420.000
  • 3% Air Segar                  =       41.580.000

Total Jumlah Air Segar = 41.580.000, terbagi:

  • 70% Es                                            = 29.106.000
  • 29% Air Tanah                            = 12.058.200
  • 1% Air yang Mudah Didapat = 415.800

Total Jumlah Air yang Mudah Didapat = 415.800, terbagi:

  • 52% Danau                                     = 216.216
  • 38% Kadar Air Tanah                = 158.004
  • 8% Uap Air                                     =   33.264
  • 1% Sungai                                       =     4.158
  • 1% Air untuk Mahluk Hidup  =     4.158

Jadi.. diperkirakan air untuk mahluk hidup termasuk manusia hanya berjumlah:

4.158 kilometer kubik atau jika dikonversi ke liter = 4.158.000.000.000.000 liter (baca: Empat ribu seratus lima puluh delapan triliun liter)!

Banyak? 

Jika dipakai oleh Bapak sendiri.. ya banyak. Tapi jumlah ini harus dibagi lagi untuk semua mahluk hidup yang ada di Dunia ini termasuk tanaman, hewan, pepohonan, cuci mobil, air mancur, berenang dan lain-lain. Jatah kita tinggal secuil Pak...

Lalu bagaimana cara kita membantu untuk menghemat pemakaian air agar prediksi kekeringan di tahun 2050 tidak terjadi?

Coba yuk kita hitung yang paling simple dulu, berapa liter air untuk keperluan mandi?.. khususnya untuk Bapak-Bapak nih.

Diketahui:

1 gayung yang biasa dipakai mandi = 1,5 liter.

Proses mandi:

  • Guyur badan dari bahu = 3 gayung
  • Basahin kepala = 2 gayung
  • Sabunan + sampo'an = standby 1 gayung
  • Bilas dari atas sampai bawah = 6 gayung
  • Cuci muka = standby 1 gayung
  • Bilas muka = 2 gayung
  • Sikat gigi = standby 1 gayung
  • Kumur-kumur = 1 gayung
  • Terakhir, basahin seluruh badan = 2 gayung

Total pemakaian = 19 gayung = 28,5 liter.

Jika dikonversi ke galon air mineral yang isi 19 liter, berarti kita perlu: 1,5 galon air hanya untuk 1 kali mandi... (belum untuk buang air kecil dan besar, nyiram bangkai kecoa dan lain-lain lho ya).

Sumber gambar: E-katalog LKPP
Sumber gambar: E-katalog LKPP

Bisakah kita melakukan perubahan tata cara mandi untuk mengurangi pemakaian air?

Nah balik lagi itu semua tergantung niat Bapak-Bapak.. Jika mau, pasti bisa!

Misalnya dengan menyatukan antara sabunan + sampo'an dengan cuci muka agar hemat air bilas atau dengan cara mandi 1 kali sehari (pagi cuci muka aja - kayak orang Jepang).

Semoga sukses ya Pak!!

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun