Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Bekerja di Jepang

30 Maret 2024   12:52 Diperbarui: 30 Maret 2024   19:29 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Foto Pribadi bersama Keluarga Jepang

Tapi kalau Anda tidak mendapatkan subsidi, jangan coba-coba hanya membawa uang sejumlah itu yaa.. apalagi jika dikurs ke mata uang Rupiah, harga-harga jadi terasa mahal.

Sumber gambar: Foto Pribadi
Sumber gambar: Foto Pribadi

Di Osaka memang ada banyak tempat belanja yang murah meriah (untuk level Jepang lho ya). Letaknya bukan di Mall atau gedung-gedung perbelanjaan tapi di gang-gang sempit sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Untuk berburu barang murah, kita harus berani menjelajahi dulu sudut-sudut kota untuk memahami situasi.

Saya pernah beli kamera bekas berkualitas di Nipponbashi Osaka yang terkenal dengan pusat perbelanjaan elektronik tapi bukan yang di toko-toko sepanjang jalan Nipponbashi, disitu semua barang baru. Saya menemukan toko-toko kecil yang ada di gang-gang kawasan tersebut yang jual produk elektronik bekas dan servicenya pun memuaskan, khas orang Jepang.

Ada yang menarik ketika saya mau beli sepatu kets untuk sehari-hari. Ada toko yang obral sepatu dan saya naksir salah satunya yang bermerk terkenal. Ketika saya lihat-lihat labelnya, ternyata tertulis MADE IN INDONESIA.. segera saya beli karena bangga jadi orang Indonesia.

*

Bicara tentang budaya kerja orang Jepang jika dinilai ekstrem, saya setuju. Sebab, mereka bekerja seperti tanpa kenal waktu. Tapi mereka sangat memanfaatkan waktu istirahat pada jam kerja dengan baik sehingga staminanya kuat.

Kantor Pusat memiliki jam kerja normal 08.00 - 17.00, tapi kebanyakan para Pekerja biasanya baru pulang jam 22.00 dengan hitungan lembur tentunya. Karena fenomena itu pula maka Perusahaan memiliki kebijakan bahwa setiap hari Rabu, semua Pekerja wajib pulang jam 17.00 agar kesehatan mereka tidak terganggu. Alhasil kami pun lama kelamaan terbawa dengan gaya kerja mereka yang pulang malam.

Sumber gambar: Foto Pribadi
Sumber gambar: Foto Pribadi

Mungkin karena faktor semangat kerja ini pula, banyak Pekerja yang jomblo. Yang sudah menikah pun kebanyakan tidak memiliki anak atau hanya memiliki 1 anak. Tapi itu tahun 1996 - 1997 lho yaa.. ngga tau sekarang apa sudah nambah atau belum.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun