Yang menarik, staf AOTS menawarkan hotel untuk menginap yang gaya Jepang atau gaya Barat?
Kami ambil jalan tengah, di Hiroshima kami minta hotel bergaya Barat, ini adalah hotel-hotel konvensional. Sedangkan di gunung Fuji kami pilih yang bergaya Jepang, dimana sekamar bisa rame-rame tidur menggunakan futon bed (kasur ala Jepang) dan mandinya di kamar mandi umum ala Jepang.
Disinilah kami pertama kalinya merasakan kereta tercepat sedunia (waktu itu) Shinkansen.
Kereta ini benar-benar luar biasa ketepatan waktunya. Di tiap gerbong yang interiornya berasa seperti pesawat terbang ini terdapat jam digital sehingga kita bisa memonitor ketepatan waktu, sampai menit pun bisa tepat! Misalnya jadwal tiba di Stasiun A jam 10.37 dan benar saja ternyata kereta berhenti tepat jam 10.37, padahal jarak antar stasiun bisa ratusan kilometer.
Salah satu budaya Jepang adalah tepat waktu. Saat bekerja pun kami bisa diomelin Bos jika terlambat datang rapat misalnya. Bos selalu pesan, datang ke ruang rapat harus 10 menit sebelum jam yang ditentukan, untuk persiapan.
*
Setelah program YKC selesai, kami dipindahkan ke kota Osaka karena Kantor Pusat Perusahaan kami berada di kawasan Osaka. Kami ditempatkan di Kansai Kenshu Center (KKC) yang juga milik AOTS dengan fasilitas yang sama dengan YKC.
Disinilah kehidupan baru dimulai. Kami dilepas begitu saja tanpa pengawasan dari staf AOTS. Jadi, pergi-pulang ke Kantor Pusat tiap hari untuk on the job training adalah tanggung jawab kami sendiri dengan berbekal adaptasi kehidupan masyarakat Jepang di YKC.
Oleh Perusahaan, tiap bulan kami dibekali uang saku sebesar 87.000-yen dan kartu debit untuk naik kereta. Uang tersebut bebas digunakan untuk apa saja sedangkan kartu debit hanya untuk tujuan ke Kantor Pusat.
Dengan uang yang setara dengan Rp. 9.128.910 (kurs saat ini) kami bisa menikmati kehidupan Jepang selama 1 bulan. Bagaimana tidak, karena sarapan pagi, siang, malam, tempat tinggal sampai cuci setrika semua gratis ditanggung oleh AOTS/Perusahaan.