Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Duka IMIP di Akhir Tahun 2023

24 Desember 2023   11:58 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:10 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri kebetulan pernah mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan di IMIP pada tahun 2022 lalu tetapi bukan tentang K3 melainkan sesuai bidang saya yaitu Sistem Manajemen Kualitas.

*

Morowali adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, sehingga saya pun mencari-cari informasi dari Google serta mendapatkan petunjuk dan arahan dari Lembaga Pelatihan yang menaungi saya.

Perjalanan ke Morowali dimulai dari bandara Halim Perdanakusuma terbang menuju bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk transit ganti pesawat, karena bandara Maleo di Morowali belum dapat didarati pesawat Jet sehingga harus menggunakan pesawat berbaling-baling.

Pemandangan alam selama penerbangan dari Makassar ke Morowali sungguh mengesankan. Pemandangan perbukitan hijau mendominasi alam di bawah sana berbeda dengan penerbangan di kawasan pulau Jawa yang didominasi pemandangan perkotaan.

Sumber gambar: Pribadi
Sumber gambar: Pribadi

Bandara Maleo adalah bandara kecil tapi cukup ramai karena sebagai gerbang masuk orang-orang yang akan menuju kawasan IMIP dan sekitarnya. Bandara ini terletak di pedesaan sehingga ketika keluar dari gerbang bandara maka kita langsung masuk ke jalan-jalan pedesaan sebelum bertemu dengan jalan raya Trans Sulawesi. Perjalanan ke Kawasan IMIP dengan menumpang mobil masih sekitar 3 jam (109 km).

Tapi jangan bayangkan jalan raya Trans Sulawesi seperti jalan tol atau jalur pantura di Jawa. Jalan raya ini bagi orang yang biasa berkendara di Jawa, termasuk jalan yang sempit karena hanya tersedia 2 lajur. Walaupun demikian, jalan raya ini sangat mulus.

Pemandangan alam selama perjalanan sungguh eksotis. Karena jalur jalan raya ini terletak di pinggir pantai sehingga pemandangan pantai selalu tersaji di jendela kiri mobil, sedangkan pemandangan perbukitan tersaji di sebelah kanan. Pantai-pantai inipun sepertinya masih "perawan" karena hampir tidak ada warung, vila, perumahan atau tempat-tempat komersial lainnya, beda banget dengan pantai Anyer.

Sumber gambar: Google Map
Sumber gambar: Google Map

Dan bayangkan saat melewati daerah perbukitan kita tetap masih bisa menikmati pemandangan pesisir pantai yang eksotis dari ketinggian. Rasanya ingin mampir sebentar tapi ini bukan liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun