Mohon tunggu...
M Fadli
M Fadli Mohon Tunggu... -

Jim Bulls, Jokam, Parkour, Straight Edge, Reporter, Reader, Writer, Prayer, Loner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persembunyian Iblis Bayangan (C. Auguste Dupin Fan Fiction)

15 Juli 2016   11:46 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa polisi yang menjadi saksi saat pengepungan tersebut mengatakan bahwa Persigny sempat memaki para prefek sambil berceloteh mengenai beberapa hal. Salah satunya adalah bahwa tidak akan ada seorang pun yang bisa menemukan persembunyian pimpinannya di dalam kota Paris. Ia juga sesumbar mengatakan bahwa tempat persembunyian sang iblis bayangan tersebut adalah tempat persembunyian teraman di kota Paris.

Belum sempat menghabiskan membacanya secara lengkap, aku menutup kedua kedua koran itu dan melemparkannya ke meja di hadapanku.

“Ah, jadi iblis bayangan ini sedang ada di Paris? Dan ia menertawakan semua instasi kepolisian, termasuk mengejek kemampuan Monsieur Vidocq untuk menerima tantangan darinya. Benar-benar tidak bisa dimaafkan,” aku bersungut-sungut.

“Artikel itu sudah bisa menjawab pertanyaanmu tentang kenapa aku tahu bahwa Monsieur –G pasti akan bertemu denganku malam ini. Ya, mungkin sedikit meleset dan dugaan semula,” ujar Dupin. Aku pun tertegun. Ketika aku ingin menanyakan hal itu lebih jauh, ia justru beralih ke tamu kami.

“Apa tanggapan Monsieur –G tentang hal ini?

“Kami para petugas kepolisian merasa dilecehkan oleh penjahat ini. Tentunya yang paling tertimpa kesialan adalah Monsieur –G, mengingat dia adalah kepala Prefek di Kepolisian Paris. Seperti yang sudah anda baca di beberapa surat kabar, para petinggi kota memanggilnya. Kini ia memimpin semua aparat dan menyisir seluruh kota Paris, sampai di pemukiman kaum Gypsi yang terletak di pinggiran kota. Untuk itulah aku disini untuk menyampaikan pesannya untuk meminta bantuan anda. Saya tidak tahu siapa anda sebenarnya, Chavelier Dupin. Tapi melihat keputusasaan Monsieur –G yang berharap akan bantuan anda, tidak ada salahnya saya kemari dan menyampaikan pesannya.”

Aku dan Dupin saling bertatapan mendengar kalimat terakhir tamu kami tersebut. Beberapa detik kemudian pecahlah tawa kami. Tamu kami terlihat kebingungan melihat tingkah kami berdua. Sebentar saja, aku bisa melihat raut wajah Escoffar mulai terlihat tersinggung karena merasa terlecehkan. Seperti halnya buronan polisi yang telah melecehkan kesatuan tempat ia mengabdi dan mencari nafkah.

“Tenang sobat,” kataku. “Yang kami tertawakan adalah kalimat ketidaktahuan anda akan sosok Chavelier Dupin dan apa yang ia kerjakan. Hanya itu, tidak bermaksud yang lain.”

Aku merasa tamu kami ini tidak membaca tiga kisahku sebelumnya mengenai bagaimana cara Dupin telah membantu pihak kepolisian dalam mengungkapkan misteri di beberapa surat kabar. Tapi saya bisa memakluminya. Seperti yang sudah telah kututurkan sebelumnya, masyarakat yang membaca tulisanku hanya menganggap bahwa Dupin hanya tokoh fiksi semata. Tapi bila ia salah satu petugas Surete yang sudah lama bertugas di Paris, seharusnya ia mengenal siapa Dupin. Kecuali kalau Prefek ini baru dipindahkan kemari dari tempat lain.

“Aku mengerti. Siapa pun diri anda, Monsieur, pihak kami membutuhkan bantuan anda,” kata petugas Prefek tersebut.

Dupin mulai menunjukkan sifat berwibawanya. Ia diam sejenak seraya sedang mengolah semua informasi dan kejadian. Beberapa saat kemudian, sobatku itu mulai berdiri dari tempat duduknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun