Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syarif Hidayat, Teknologi Rendah Hati, dan Ventilator Indonesia

24 Juli 2020   01:57 Diperbarui: 24 Juli 2020   01:50 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syarif dan kawan-kawan mampu mengembangkan gagasannya untuk turut ambil bagian dalam menyelesaikan persoalan tersebut, berkat gotong-royong masyarakat yang berhasil mengumpulkan Rp 12,5 miliar modal kerja yang mereka gunakan. Baik dari korporasi maupun perorangan. Mereka justru membantu Negara. Bukan membebaninya.

Menjelang akhir perbincangan kami, saya bertanya padanya, siapa gerangan konsumen pertama yang menggunakan inovasi ventilator yang mereka kembangkan.

Syarif berfikir sejenak untuk mengingat-ingat. Lalu katanya, 

"Rumah sakit Advent yang di Jl. Cihampelas!"

Saya menyaksikan perasaan 'surprise' sekaligus bahagia pada wajah Syarif yang muncul di layar handphone sore tadi. Mungkin dia tak pernah menyangka pertanyaan itu meluncur.

"Saya ingat, saat itu, pasien dokter Unpad yang turut bekerja bersama kami, sedang dirawat di sana dan membutuhkan ventilator", katanya sebelum kami mengakhiri perbincangan tadi.

Mardhani, Jilal
24 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun