Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepada Pak Joko Widodo, Awas Hoax

3 April 2020   22:29 Diperbarui: 4 April 2020   00:52 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rentang Waktu mulai Kasus #1 hingga #100 di Beberapa Negara Covid-19, Jilal Mardhani

Dengan memisahkan Korea, ke-12 negara lainnya, rata-rata mencatatkan kasus ke 10 ribunya dalam rentang waktu 11 hari. Paling cepat 8 hari (Amerika, Spanyol dan Turki) dan paling lama 13 hari (Belgia). Sangat memprihatinkan karena rentang waktunya semakin sempit. Jika kasus ke 1.000 dicapai 4-14 hari, kasus ke 10.000 hanya berkisar 8-13 hari!

catatan: Korea sengaja dikeluarkan karena negara itu salah satu yang berupa keras hingga mampu menahan laju pertambahan kasus sehingga rentang waktu dari kasus ke 1.000 hingga ke 10.000 mencapai 37 hari

Artinya, Indonesia harus bersiap-siap jika dalam waktu 2 minggu setelah kasus ke-1000 kemarin, jumlah yang dinyatakan positif akan melampaui 10 ribu kasus. Kurang lebih sekitar akhir minggu kedua hingga pertengahan minggu ketiga April 2020 yad!

Rentang Waktu mulai Kasus #1.000 hingga #10.000 di Beberapa Negara Covid-19, Jilal Mardhani
Rentang Waktu mulai Kasus #1.000 hingga #10.000 di Beberapa Negara Covid-19, Jilal Mardhani
Rentang Waktu mulai Kasus #10K hingga #100K di Beberapa Negara Covid-19, Jilal Mardhani
Rentang Waktu mulai Kasus #10K hingga #100K di Beberapa Negara Covid-19, Jilal Mardhani
+++

Meski pun baru 3 negara, saya sengaja menampilkan data pencapaian kasus ke-100 ribu yang sudah terjadi di USA ('hanya' 8 hari), Spanyol (15 hari), dan Italy (20 hari).

Patut di simak jika sore ini Jerman telah mencatat 84.794 kasus (mencapai 10 ribu, 16 hari lalu), Perancis 59.105 (kasus ke 10 ribu, 15 hari lalu), dan Inggris 33.718 (ke 10 ribu, 8 hari lalu).

Apakah kita tak bakal mencapai angka-angka itu?

Kita tak perlu takabur tak bakal terjadi meskipun sama sekali tak mengharapkannya terjadi!

Tapi dengan upaya dan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan bapak Presiden Joko Widodo saat ini, tak pantaskah saya gelisah?

+++

Di mana-mana, upaya utama yang dapat dilakukan adalah semaksimal mungkin menghindari kontak. Untuk itu seluruh masyarakat dihimbau untuk menghindari kerumunan, menjaga jarak hingga tak bersentuhan dengan yang lain. Juga tidak terkena percikan liur.

Amerika juga menghadapi persoalan yang sama dengan kita, pak. Donald Trump enggan menngambil kebijakan 'national lock down' karena 80 persen masyarakatnya juga hidup dari nafkah yang diperoleh 'day  to day'.

Saya bukan mempermasalahkan kebijakan lock-down atau bukan. Tapi, sudahkan bapak Presiden bayangkan  bagaimana menghadapinya jika ledakan kasus di negeri kita benar-benar terjadi?

catatan: mungkin justru lebih terbaca dari korban meninggal dunia karena terbatasnya kemampuan kita untuk melakukan tes dan mendata yang 'true positive'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun