Ketegangan horizontal antara pengendara mobil dan sepeda motor bahkan mungkin saja terjadi. Sebab, bagi mereka, pengendara mobil-mobil pribadi yang memilih memadati rute alternatif dibanding menggunakan layanan angkutan umum massal, adalah kelompok yang mengganggu kenyamanan berkendaraannya.
***
Absurditas kebijakan ganjil-genap tersebut sesungguhnya sangat dirasakan pada kawasan Pondok Indah. Lokasi pertandingan olahraga utama yang ingin dilayani adalah Pondok Indah Golf. Kita maklum, jumlah atlet yang bertanding setiap harinya dalam 1 lapangan golf yang memiliki 18 lubang, tak mungkin mencapai 150 peserta. Kemungkinan besar kurang dari jumlah tersebut.
Pertanyaannya, layakkah 150 atlet yang perlu berlalu-lalang dari Kemayoran ke Pondok Indah, meminta pengorbanan ribuan masyarakat yang sehari-hari perlu dan harus menggunakan jalan rayanya?
Jumlah petugas yang dibutuhkan juga dapat diminimalisasi. Sementara fleksibilitas dan kelonggaran masyarakat untuk menyesuaikan diri tentu saja jauh lebih luas.
Seandainya kebijakan ganjil-genap ingin dilakukan sepanjang hari, mungkin cukup pada lintasan alternatif tersebut saja. Yakni sepanjang Sudirman-Thamrin yang sekarang sudah berlaku pada pagi dan sore hari, ditambah lintasan yang menghubungkannya dari Medan Merdeka Utara hingga Wisma Atlet.
Gubernur DKI Jakarta sendiri telah menjanjikan bahwa wilayah konstruksi MRT yang ada akan dirapihkan sebelum Asian Games terlaksana. Termasuk penutupan lubang-lubang yang ada sehingga dapat digunakan kendaraan melintas dan tidak meliuk-liuk seperti sekarang.
Jadi, karena sepanjang Medan Merdeka Barat yang melintas Thamrin, Sudirman, hingga Senayan, akan diberlakukan sebagai lintasan khusus kontingan Asian Games, mungkin di sana bisa dikembangkan festival yang menarik minat masyarakat untuk berduyun-duyun datang dan turut berpesta. Perhelatan yang telah mengeluarkan biaya dan pengorbanan besar itu justru mengundang simpati dan dukungan masyarakat.
Ada hal lain yang pernah saya sampaikan tapi belum cukup ditanggapi.
Sebelum meminta pengertian dan pengorbanan masyarakat, sebaiknya mintalah hal yang sama terlebih dahulu kepada para aparat kantor pemerintah yang bekerja di sepanjang Sudirman-Thamrin-Monas agar tidak menggunakan kendaraan pribadi (termasuk bus antar-jemput maupun sepeda motor) selama Asian Games berlangsung. Mulailah dari mereka untuk menggunakan layanan angkutan umum yang disediakan.
Begitu juga bagi kantor-kantor swasta yang ada di sana.