Sebetulnya, Soeharto pun bercita-cita sama ketika berhasil mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, sang Proklamator Kemerderkaan RI yang menjadi Presiden pertama kita. Sayangnya ia berkhianat.
Apakah Ahok harus menyerah saja?
Sama sekali tidak!
Dia harus tegar menjalankan amanah rakyat sebagaimana yang dilakukannya sekarang dan selama ini.
Bahwa ternyata kemudian penggalangan sentimen negatif karena garis turunan Tionghoa dan statusnya yang non-Muslim mampu menjatuhkan dan mengalahkannya dalam pemilihan Gubernur DKI putaran kedua bulan mendatang, itu adalah soal lain.
Mungkin bagi mereka, kepahitan akibat pemerintahan yang salah urus selama ini, masih dirasakan belum cukup. Insya Allah, kelak mereka akan menyadari kekeliruan memperturut emosi subyektifnya dalam menentukan pilihan di bilik suara, seandainya Ahok kalah.
Tapi saya tetap berharap, Allah SWT menurunkan hidayah Nya sehingga membuka mata hati dan fikiran mereka untuk memilih Ahok, agar dapat menuntaskan kerja dan perjuangannya mengantarkan kehidupan Jakarta dan masyarakatnya menjadi lebih baik. Menciptakan preseden standar pelayanan pemerintah kota sehingga kelak penerusnya dipaksa untuk minimal menyajikan yang sama. Juga di daerah-daerah lain di seluruh Nusantara.
Jilal Mardhani, 12-3-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H