[caption caption="Bukan dungu tapi keras kepala"][/caption]Setya Novanto,
Mengapa Anda begitu ‘koppig’?
Besok, Rabu 9 Desember 2015, sebagian rakyat Indonesia meramaikan pemilihan 269 kepala daerah. Diantara calon-calon yang bersaing adalah mereka yang maju karena dukungan partai Anda. Mereka telah susah-payah bekerja keras untuk memenangkan kompetisi itu. Dan begitu banyak sudah yang dikorbankan : moril maupun materil.
Sepak terjang Anda bersama rekan-rekan pendukung sangat mempertontonkan keangkuhan dan kesombongan. Seolah-olah di atas langitmu tak ada lagi langit yang lain.
Kalian tak peduli, memfoya-foyakan emosi kami yang semakin menipis seolah-olah mandat sementara yang kami serahkan kekal-abadi.
Anda dan para pendukung terus mempertontonkan kemunafikan yang begitu kasat mata dan membangun rasa muak kami yang amat sangat.
***
Setya Novanto,
Anda telah menebar dan menanamkan rasa benci. Bukan hanya kebencian kami pada sosok dan ketokohan Anda sebagai pemimpin tertinggi lembaga yang mewakili kami di negeri ini. Tapi juga kebencian kami pada diri kami sendiri karena begitu bodoh dan lugu sehingga sama sekali tak mengerti lagi makna dan arti politik di Indonesia.
Kami sangat meyakini prinsip-prinsip dasar demokrasi yang dicita-citakan Indonesia. Setiap warga mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Itu sebabnya kami tak setuju ketika muncul desakan menjadikan Golkar sebagai partai terlarang pada reformasi 1998 dulu. Walau nakal, kalian tetap saudara kami. Seiring dengan waktu kami percaya kalian akan tumbuh dewasa. Bahkan lebih dewasa dari kekuatan politik lain yang baru lahir.
Tapi justru kalian mengguncang dan memporak-porandakan iman kami itu. Semua yang kau dan para kroni pertontonkan hanya soal kalian, bukan soal kita, apalagi soal kami!
***
Setya Novanto,
Tidakkah Anda berbelas-kasih pada jutaan kader dan pengikut partaimu yang lain semata-mata karena ego pribadi dan kepentingan sesatmu yang amat-sangat kelewatan itu?
Menang atau kalah dalam bersaing adalah hal yang biasa. Tapi, mereka yang akan maju di Pemilihan Kepala Daerah serentak besok telah dengan sadar dan sengaja kau kalahkan jauh sebelum medan laga dibuka.
***
Setya Novanto,
Kami sekarang tahu dan sangat paham bahwa kau dan rekan-rekan yang mendukung hanya membodohi kami. Kalian begitu sombongnya menganggap kami bodoh.
Kalian salah, bung!
Jika sangat jelas ingin kau cemplungkan ke jurang neraka jahanam, siapa yang masih ikhlas mengikuti? Anak kandungmu pun kabur. Percayalah!
Jilal Mardhani, 8 Desember 2015
Sumber gambar : bukan dungu tapi keras kepala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H