Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramadan edisi #5: Latah, Lalai. Loyo

1 Juli 2015   04:45 Diperbarui: 1 Juli 2015   04:45 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sesungguhnya hanya segelintir dari penduduk Indonesia yang sekitar 230 juta ini yang rusak adatnya. Sayangnya mereka memang berada di lingkaran dalam dan di sekitar pusat kekuasaan sekarang. Mereka terus menerus ingin mengembalikan kenyamanan seperti dulu. Banyak diantara kita tak terlibat. Belum teribat. Bahkan tak mau terlibat. Sebuah pilihan yang salah jika kita memang menginginkan perubahan. Karena perubahan tidak akan terjadi dengan sendirinya tanpa upaya dari kita masing-masing.

Berperan tidak harus berada ditengah kekuasaan karena kekuasaan yang dipegang atau dimimpikan mereka yang culas itu tak berarti apa-apa jika kita yang mengawal, mendorong, menginisiasi, memelihara, dan mengembangkan perubahan tidak mampu mereka kuasai.

***

Bukan kita yang menari dengan irama mereka tapi merekalah yang harus menari dengan irama kita. Mulailah dari diri sendiri, keluarga sendiri, dan lingkungan sendiri. Cepat atau lambat kita akan berakhir dan jangan biarkan generasi berikut lebih menderita dibanding apa yang kita alami hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun