ABSTRAK
    Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar memainkan peran penting dalam membentuk karakter demokratis siswa. Melalui pendekatan pembelajaran partisipatif dan interaktif, siswa diajak memahami konsep demokrasi dan tanggung jawab sosial.
Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Karakter Demokratis, Sekolah Dasar, Tanggung Jawab Sosial, Pembentukan karakter.
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses pembelajaran strategis untuk membentuk warga negara yang cerdas, aktif dan bertanggung jawab. PKn fokus pada pengembangan karakter demokratis melalui pemahaman konsep demokrasi. Tujuan PKn adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat, sehingga warga negara menghargai hak-kewajibannya dan berkontribusi pada pembangunan bangsa demokratis dan berkeadilan. Terbentuknya karakter demokratis ini mencakup kebebasan, kesetaraan, keadilan dan partisipasi. Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan Peserta didik dapat mencapai kesepakatan bersama, mengatasi konflik dan membangun kepercayaan (Sugeng, 2019).
Karakter demokratis merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan. Karakter demokratis mencakup kemampuan individu untuk memahami, menghargai dan mengaktualisasikan nilai-nilai demokrasi seperti bermusyawarah, pengambilan keputusan bersama, penghargaan terhadap keberagaman, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan tanggung jawab. Hal ini memungkinkan individu berinteraksi secara positif, menghormati perbedaan dan mengutamakan kepentingan bersama. Dengan karakter demokratis, masyarakat dapat mencapai kesepakatan bersama, mengatasi konflik dan membangun kepercayaan. Oleh karena itu, pengembangan karakter demokratis sejak dini sangat penting untuk menciptakan warga negara yang aktif (Supriyanto, 2017).
PEMBAHASAN
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan kesempatan kepada semua warga untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Bagi anak sekolah dasar, demokrasi berarti memiliki kebebasan berpendapat, kesetaraan, keadilan dan partisipasi. Mereka belajar menghargai pendapat teman, bekerja sama, dan bertanggung jawab. Demokrasi mengajarkan anak-anak untuk menghormati perbedaan, berani berpendapat dan menjadi warga negara yang cerdas, aktif dan bertanggung jawab. Menumbuhkan karakter demokratis pada siswa SD memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Guru harus menjadi contoh nyata dalam mengembangkan nilai-nilai demokratis seperti kebebasan berpendapat, kesetaraan, keadilan dan partisipasi. Kegiatan sekolah seperti pemilihan ketua kelas secara demokratis, diskusi kelas dan debat dapat membantu siswa memahami nilai-nilai demokratis. Selain itu, metode pembelajaran aktif seperti permainan simulasi, dan presentasi dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif. Siswa juga dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai demokratis sehingga menjadi warga negara yang cerdas, aktif dan bertanggung jawab (Sutrisno, 2019).
Karakter demokratis tidak hanya perlu dukungan dari guru tetapi juga dari orang tua. Komunitas juga dapat dilibatkan dalam pengembangan nilai-nilai demokratis melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan sosial. Evaluasi kemajuan siswa dalam mengembangkan karakter demokratis juga penting untuk dilakukan secara berkala, dengan menggunakan metode evaluasi seperti observasi, tes dan penilaian proyek untuk menilai kemajuan siswa. Sekolah dasar juga dapat memfasilitasi berbagai kegiatan yang menumbuhkan rasa toleransi dan saling menghormati seperti diskusi kelompok. Dengan demikian, sejak dini, siswa akan terbiasa hidup dalam keberagaman dan menghargai perbedaan pendapat. Melalui berbagai kegiatan ini, sekolah dasar tidak hanya menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga menjadi ruang bagi siswa untuk belajar menjadi warga negara yang baik dan demokratis (Winataputra, 2018).
Berikut contoh relevan dari cara menumbuhkan karakter demokratis pada siswa sekolah dasar dalam kehidupan sehari hari di sekolah:
a.Pemilihan Ketua Kelas: Siswa memilih ketua kelas melalui pemungutan suara, memahami proses demokrasi dan pentingnya partisipasi.
b.Diskusi Kelompok: Siswa berdiskusi tentang topik-topik seperti hak-hak anak, keadilan sosial dan tanggung jawab warga negara.
c.Presentasi: Siswa mempresentasikan pendapat mereka tentang isu-isu sosial, mempraktikkan kebebasan berbicara dan mendengarkan.
d.Musyawarah Kelas: Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah kelas dan memutuskan kegiatan kelas.
e.Membuat proyek "Demokrasi di Sekolah": Siswa membuat proyek tentang demokrasi di sekolah, memahami proses demokrasi.
 Selain contoh relevan dari cara menumbuhkan karakter demokratis pada siswa, adapun juga tantangan yang harus dihadapi seorang pendidik dan beberapa solusi dari tantangan tersebut (Rohani,2020) . Berikut tantangan dan solusinya:
1.Tantangan
a.Kurangnya kesadaran guru tentang pentingnya pendidikan demokrasi.
b.Keterbatasan waktu dan sumber daya.
c.Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan demokratis
d.Sulitnya mengubah perilaku siswa yang sudah terbentuk.
e.Keterbatasan pengetahuan siswa tentang demokrasi.
f.Kurangnya dukungan dari orang tua.
2.Solusi
a.Pelatihan Guru: Menyediakan pelatihan untuk guru tentang pendidikan demokrasi dan metode pembelajaran demokratis.
b.Kurikulum yang Integratif: Mengintegrasikan nilai-nilai demokratis ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah.
c.Diskusi Kelas: Mengadakan diskusi kelas tentang topik demokrasi dan isu-isu sosial.
d.Kerja sama dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam kegiatan demokratis dan pendidikan karakter.
e.Evaluasi dan Refleksi: Melakukan evaluasi dan refleksi secara berkala untuk memantau kemajuan siswa.
f.Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk mempelajari demokrasi dan meningkatkan partisipasi siswa.
g.Membangun Lingkungan Demokratis: Membangun lingkungan sekolah yang demokratis dan mendukung.
KESIMPULAN
 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan alat strategis pembentuk karakter demokratis di sekolah dasar. Melalui PKn, siswa memahami nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, kesetaraan, keadilan, partisipasi dan menghargai perbedaan. Materi PKn mencakup pengenalan konsep demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, pengembangan kemampuan kepemimpinan, berpikir kritis dan berkomunikasi efektif.
 Dengan demikian, PKn membentuk karakter demokratis siswa yang cerdas, aktif, bertanggung jawab dan menghargai keberagaman. Hal ini penting dalam membentuk generasi masa depan yang demokratis, membangun dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Selain itu, PKn juga membantu siswa memahami peran dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta mengembangkan kesadaran akan pentingnya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.Â
DAFTAR PUSTAKA
 Supriyanto. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winataputra, U. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan: Teori dan Praktik. Jakarta: Prenada Media Group.
Rohani, A. (2020). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Bandung: Refika Aditama.
Sutrisno. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugeng, B. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan dan Demokrasi di Sekolah. Yogyakarta: CV
. Andi Offset.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H