Setelah dari Siti Hinggil, kemudian menuju Kamandungan. Makna dari Kamandungan adalah untuk memeriksa keadaan bagaimana cara berbusana, apakah sudah pantas, lengkap dan sesuai. Di tempat tersebut, manusia dapat bercermin diri dan dapat introspeksi diri atau mawas diri, apakah sudah bersih dan benar.
5. Sri Manganti
Setalah dari Kamandungan, perjalanan dilanjutkan dengan melewati Sri Manganti
Sri Manganti adalah suatu tempat menunggu keputusan Raja, artinya jika manusia itu lulus dari ujian yang berat dan sudah meninggalkan segalanya maka akan mampu mendapatkan tempat yang indah dan menyenangkan.
6. Bangsal - Tempat pertemuan dan acara resmi.
Terdapat banyak bangsal di Keraton Kasepuhan Cirebon yang memiliki fungsi berbeda-beda. Â Salah satunya adalah Bangsal Paseban yang biasa digunakan untuk acara selametan atau tradisi tawurji saat rebo wekasan. Â Ada juga Bangsal Pringgadani, Bangsal Prabayaksa, Bangsal Agung Panembahan. Bangsal-bangsal yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon ini identik dengan arsitekturnya yang menggabungkan arsitektur arab, eropa, dan bangsa lainnya. Â Hal ini menandakan bahwa ciri khas bangsa lain mempengaruhi identitas Kota Cirebon karena pada saat itu banyak bangsa-bangsa lain mengunjungi Indonesia baik untuk keperluan bisnis, peperangan, perdagangan, maupun menyebarkan agama.
7. Museum
Museum yang terdapat di dalam Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, menampilkan barang-barang peninggalan sejarah di masa lalu, berupa piring atau pakaian yang digunakan raja di masa lalu, keris, bambu runcing, meriam, dan baju yang digunakan untuk peperangan, selain itu dalam museum ini terdapat kereta kencana yang hanya digunakan pada kegiatan tertentu saja. Kereta ini memiliki makna filosofis yang dalam bagi warga Cirebon itu sendiri dan beberapa warga percaya akan hal magis yang ada di dalamnya.
8. Taman Keraton atau Taman Dewandaru