Mohon tunggu...
Jihan Nabila
Jihan Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Airlangga

Halo, aku Jihan singkatnya aku ingin memperkenalkan diri sebagai seorang penulis amatir yang ingin mengeksplor dunia penulisan digital lebih dalam. Aku hidup di dalam duniaku, dunia remaja tujuh belas tahun, yang menggemari novel berlatar belakang pra-kemerdekaan dan bermimpi menjadi seorang jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tone Policing: Senjata Pembumkam Suara Kaum Marjinal

20 April 2023   04:23 Diperbarui: 20 April 2023   05:38 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tone Policing (sumber gambar: Jihan Afifah) 

Pemberian label tersebut karena penekanan bahwa cara penyampaian pesan oleh ibu itu lebih penting daripada apa isi pesan yang sebenarnya. 

Tone Policing juga memberikan dampak psikologis bagi seseorang yang hendak menyuarakan keluhannya. Sebagai objek Tone Policing seseorang dapat merasakan perasaan bersalah ketika ia hendak menyampaikan kritik atau keluhan. Hal ini disebabkan karena adanya penolakan argumen yang ia sampaikan menggunakan emosi penyampaian yang padahal secara natural muncul. Dengan diabaikannya validitas perasaan tersebut membuat seseorang berpikir ulang mengenai aduan yang sebenarnya nyata tersebut. 

Referensi:

https://www.learningforjustice.org/magazine/who-decides-whats-civil

https://blog.apaonline.org/2022/05/10/tone-policing-and-the-assertion-of-authority/

https://www.studioatao.org/respectability-politics

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun