Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswi prodi geografi universitas lambung mangkurat 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Lanjut Fenomena Iklim dan Cuaca di Kota Klaten Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022-204

14 Mei 2024   04:17 Diperbarui: 14 Mei 2024   04:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGENAL LEBIH LANJUT FENOMENA IKLIM DAN CUACA DI KOTA KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022-2024

Jihan Mawaddah 1 Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si 2

Mahasiswi Geografi,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin,Indonesia1

Dosen Geografi,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin,Indonesia2

 

Abstrak

Dalam kehidupan sehari-hari memang kerap kali kita mendengarnya. Namun meski sudah tak asing dengan istilah cuaca dan iklim, masih banyak pula orang yang menganggap keduanya sama. Sebenarnya keduanya memiliki perbedaan tepatnya pada ukuran waktu. Cuaca ialah kondisi atmosfer selama periode waktu yang singkat, sementara iklim ialah bagaimana atmosfer 'berperilaku' selama periode waktu yang relatif lama.Cuaca ialah keadaan atmosfer sehari-hari dan juga variasi jangka pendek dalam hitungan menit dan juga minggu. Umumnya memang orang menganggap cuaca adalah kombinasi suhu, kelembapan, curah hujan, angin dan juga jarak pandang.Iklim merupakan cuaca rata-rata di suatu tempat dalam periode waktu yang relatif lama dan umumnya selama 30 tahun. Informasi iklim ini mencakup informasi cuaca statistik yang memberitahu kita tentang cuaca normal serta kisaran esktrem untuk suatu lokasi.Iklim dan cuaca memang kerap kali dianggap sebagai dua hal yang sama. Ada perbedaan cuaca dan iklim yang ternyata jelas di antara keduanya. Bagi Anda yang ingin memahami perbedaan cuaca dan iklim, berikut adalah penjelasannya. [1]

Kata kunci:Cuaca,Iklim,Suhu

PENDAHULUAN

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang

relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan

unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda

pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang

dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada

suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan

merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam

bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003).

Menurut Rafi'i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi. [2]

TINJAUAN PUSTAKA

Iklim merupakan suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah di dalam periode

tertentu. Sedangkan pengertian dari cuaca yaitu suatu keadaan atmosfer selama periode waktu yang singkat. Cuaca siklusnya bisa berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun. Suatu pola cuaca di suatu daerah, yang dilacak selamalebih dari 30 tahun, disebut sebagai iklim. Iklim sering dinyatakan sebagai nilai statistik cuaca dalam jangka panjang dari suatu wilayah. Iklim juga bisa diartikan sebagai sifat cuaca di suatu tempat atau wilayah.

Menurut World Climate Conference (1979) iklim ialah pengukuran cuaca yang

terjadi dalam kurun waktu yang lama dan panjang yang jika dilihat secara statistik dapat dipakai untuk menunjukan suatu nilai statistik yang berbeda dengan sebuah keadaan disetiap saatnya. Sedangkan menurut Gibbs (1978) iklim yaitu sebuah peluang statistik yang ada pada beragam keadaan atmosfer yang diantaranya yaitu suhu, tekanan, kelembapan angin yang terjadi di suatu daerah dalam jangka waku yang cukup lama. Iklim disebut juga merupakan rata-rata keadaan cuaca yang diukur dalam jangka waktu yang cukup lama yang memiliki sifat tetap (Kartasapoetra, 2012). [3] . Indonesia Termasuk Kedalam Iklim Tropis.

Tropis diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara

garis isotherm di bagian utara dan selatan bumi, atau daerah yang terdapat di 23,5

LU dan 23,5LS. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dibedakan

menjadi daerah tropis kering yang meliputi stepa, savanna kering, dan gurun pasir;

serta daerah tropis lembab yang diliputi oleh hutan hujan tropis, daerah-daerah

dengan musim basah dan juga savanna lembab. Indonesia yang beriklim tropis basah

atau daerah hangat lembab memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau

2. Kelembaban udara yang relatif tinggi (umumnya di atas 90%)

3. Curah hujan tinggi

4. Temperatur tahunan di atas 18C (mencapai 38C saat musim kemarau)

5. Perbedaan antar musim tidak terlalu signifikan, kecuali saat periode sedikit

hujan dengan banyak hujan yang disertai angin kencang.

6. Mendapat sinar matahari sepanjang tahun

Lauber (2005) menyatakan bahwa bangunan pada iklim tropis dipercaya

menghadapi konfrontasi yang disebabkan oleh kondisi ekstrim iklim dalam hal

fungsi dan konstruksi bangunan. Secara praktis, pengaruh ekstrim negatif yang

disebabkan iklim tropis dapat disimpulkan ke dalam beberapa parameter berikut

(Wong, 2009):

a. Temperatur dan relative humidity (RH)

Faktor paling utama dan yang paling terlihat jelas adalah temperatur serta

kelembaban yang relatif tinggi. Keduanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan

termal hingga sampai memperlambat tempo kehidupan suatu wilayah. Hal ini

disebabkan karena kombinasi dari temperatur dan kelembaban yang tinggi dapat

mengurangi tingkat penguapan dari kelembaban tubuh manusia. Suhu

dipermukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

[3]

METODE

Metode analisis media, seperti halnya analisis isi analisis semiotik. Framing adalah membingkai sebuah peristiwa, atau kata lain framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandangan yang digunakan wartawan atau media massa ketika menyeleksi isu dan menulis berita.Framing merupakan metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak di ingkari secara total, melainkan di belokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu. Penonjolan aspek-aspek tertentu dari isu berkaitan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis.

Pendekatan framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Perbedaan framing suatu berita oleh setiap media, mengungkapkan siapa mengendalikan siapa lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron mana klien.[4]

Secara luas dalam literatur komunikasi, framing digambarkan sebagai proses

penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Analisis

framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. Analisis ini digunakan untuk membedah cara-cara atau ideologi media dalam mengkonstruksi fakta, menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Pada dasarnya metode yang digunakan untuk melihat gaya bercerita atau mengenai media tentang suatu peristiwa atau realitas. Eriyanto(2002:3) [5]

 

Tabel 1 Variabel Penelitian

Tujuan

Variabel

Pengumpulan Data

Mengenal Lebih Lanjut Fenomena Iklim dan Cuaca di Kota Klaten Provinsi Jawa Tengah

Kompas.com

Data Sekunder

Soloraya.Solopost.com

Data Sekunder

Detik.News

Data Sekunder

Klaten.Sorot.Com

Data Sekunder

BPBD.Klaten.go.id

Data Sekunder

SoloBalapan.JawaPost.Com

Data Sekunder

MediaIndonesia.Com

Data Sekunder

AntaraNews.Com

Data Sekunder

TvOneNews.Com

Data Sekunder

Sumber: Media Masa 

Tabel 2 Analisis Framing

Definisi Masalah

Berbagai Macam Fenomena Permasalahan Cuaca Maupun Suhu di Wilayah Klaten,Jawa Tengah

Diagnosa Penyebabnya

Cuaca Yang Tidak Menentu Yang Mengakibatkan Munculnya Tragedi Maupun Fenomena

Saran

Jaga Keselamatan dan Kesehatan Agar Lebih Waspada Terhadap Fenomena-Fenomena yang terjadi

 Sumber: Kesimpulan dari Berbagao Artikel Media Masa

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengkaji dari berbagai situs media sosial yang mengolah berita tentang berbagai kondisi maupun cuaca di Kota Klaten. Karena sebagian kalangan masyarakat membutuhkan berita aktual dan terpercaya,maka dari itu hadirnya sosial media ataupun media masa menjadi alternatif utama untuk menjawab keinginan masyarakat yang sangat membutuhkan informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Penelitian dilakukan terhadap berita yang diterbitkan oleh berbagai media masa pada tahun 2022 hingga 2024. dapat dinilai dari berbagai kalangan pemerintah maupun masyarkat dalam melakukan komunikasi publik kepada khalayak umum melalui media untuk menjawab berbagai keingintahuan dan keingintahuan masyarakat terhadap penemuan kasus Cuaca dan Iklim di Indonesia. Peran media di sini sangat penting dalam menyajikan berita dan edukasi sebagaimana mestinya kepada masyarakat Peran media di sini adalah dalam bingkai pemberitaan mengenai Kondisi Cuaca dan Iklim [6] (Lihat Pada Tabel 3)

Tabel 3 Analisis Framing Pada Media Online

No

Judul Berita

Tanggal

Waktu

Media

Penjelasan

1

BMKG Ungkap Fenomena Hujan Es di Klaten [7]

27

Oktober

2023

15.00

Wib

Kompas.

Com

"Hujan es dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan," kata dia. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (CB). Awan tersebut juga kerap menyebabkan hujan lebat hingga hujan es, bahkan puting beliung. Umumnya awan jenis Cumulonimbus memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut.

2

Klaten Dilanda Fenomena Bediding, Warga Diminta Waspada Perubahan Suhu Ekstrem [8]

31

Juli

2023

14.51

Wib

Soloraya.

Solopost.com

Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengingatkan warga akan kondisi cuaca ekstrem terutama perubahan suhu udara yang drastis dari panas ke dingin dan sebaliknya yang dikenal dengan fenomena bediding.Saat siang, suhu udara panas dan malam sangat dingin. Bahkan di kawasan lereng Gunung Merapi suhu bisa turun sampai 16-17 derajat Celsius pada malam hari.

3

Cuaca Klaten Panas Ngentang-entang di Siang Hari, Ini Penyebabnya menurut BMKG

[9]

09

Oktober

2023

21.31

Wib

Soloraya.

Solopost.com

Suhu maksimum hingga 37,5 derajat Celsius terukur di wilayah Tangerang Selatan pada 29 September 2023. Secara umum, fenomena suhu panas terik yang juga dirasakan di wilayah Klaten terjadi karena beberapa kondisi dinamika atmosfer.Saat siaran pers itu dikeluarkan, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara didominasi cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.Kondisi ini menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. Sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik. "Seperti diketahui, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober -November ini. Sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," kata Guswanto.

4

Badai di Klaten: Lokasi, Dampak, hingga Jumlah Korban Luka

[10]

27

Oktober

2023

12.10

Wib

Detik.News

Badai di Klaten Terjang 7 KecamatanHujan disertai angin puting beliung terjadi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten wilayah terdampak sebanyak tujuh kecamatan.Sebanyak dua orang terluka dalam peristiwa badai di Klaten, Jawa Tengah. Dua korban luka adalah warga Desam Munggung, Kecamatan Karangdowo. Salah satunya tertimpa genting yang rontok karena tersapu angin."Dua orang luka warga Desa Munggung, Kecamatan Karangdowo. Keduanya berteduh ada yang terpeleset dan tertimpa genting," lanjut Sahruna. Pohon Baliho Ambruk,Atap Rumah Berterbangan Serta Adanya Hujan  Es

5

Warga Klaten Diminta Waspadai Fenomena La Nina [11]

06

Juni

2022

09.48

Wib

Klaten.Sorot.

Co

Masyarakat Kabupaten Klaten diwanti- wanti mewaspadai fenomena La Nina. Meski berdasarkan prakiraan BMKG musim kemaru terjadi pada akhir Mei 2022, namun pada periode ini kemungkinan besar terjadi kemarau basah yang berpotensi hujan, angin, dan petir.Kondisi cuaca di Klaten sejak akhir Mei hingga awal Juni tergolong berubah- ubah. Pada siang hari kerap kali panas dengan sinar matahaari yang menyengat, namun sore harinya terkadang mendadak mendung disertai hujan dan angin. Kejadian itu sering berdampak pada kerusakan rumah dan pohon.Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono mengaku berdasarkan prakiraan BMKG pada akhir Mei sebetulnya masuk musim kemarau. Namun kemungkinan mundur karena dampak fenomena La Nina di laut pasifik yang bergerak ke barat. Oleh sebab itu periode ini akan diawali dengan kemarau basah.

6

Cuaca Ekstrim Mengakibatkan Pohon Tumbang di beberapa Wilayah Kabupaten Klaten [12]

12

Maret

2024

BPBD.Klaten.

Go.Id

Hujan dengan intensitas lebat yang disertai angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten pada hari Kamis, 14 Maret 2024 sejak sore hingga malam hari, sehingga menimbulkan banyak pohon tumbang yang mengakibatkan akses jalan tertutup dan menimpa rumah warga. Terpantau pohon tumbang terjadi di kecamatan Karangnongko, Manisrenggo, Klaten Selatan, Gantiwarno dan kecamatan Bayat. Selain itu, dilaporkan sebanyak enam rumah di kecamatan Manisrenggo, Bayat dan kecamatan Klaten Selatan dilaporkan rusak akibat tertimpa pohon dan diterpa angin kencang.

Dalam upayanya BPBD Kabupaten melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan relawan, selain itu BPBD Kabupaten Klaten juga telah melakukan kaji cepat serta koordinasi dengan stekholder terkait untuk penanganan lebih lanjut.Di Perkirakan hujan durasi -+ 5Jam. Dalam penangan pohon tumbang BPBD Kabupaten Klaten bergotong royong bersama dengan Pemerintah Kecamatan, TNI/POLRI, Relawan Penanggulangan Bencana, dan warga masyarakat setempat.

7

Akibat Cuaca Ekstrem, Klaten Bersihkan Bambu dan Sungai Batur Guna Mencegah Banjir [13]

10

Januari 2024

10.46

Wib

SoloBalapan.

JawaPos.Com

"Tumbangnya rumpun bambu ini disebabkan karena tanah yang terkikis oleh air sungai. Soalnya intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Jadi sekumpulan rumpun pohon bambu menutup aliran sungai," ujar Babinsa Desa Tegalrejo, Sertu Eko Samas, Selasa (9/1). Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Syahruna menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, beberapa hari kedepan tetap berpotensi hujan. Maka itu sesuai surat edaran yang dikeluarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten untuk mewaspadai bencana hidrometerologi.

8

Sejumlah wilayah di Klaten dilanda hujan abu akibat erupsi Merapi [14]

21

Januari

2024

17.44

Wib

AntaraNews

.Com

Sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilanda hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu siang."Akibat aktivitas Gunung Merapi yang terjadi siang ini pukul 13.55 WIB, telah terjadi awan panas guguran mengarah ke barat atau barat daya, namun angin mengarah ke timur," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Nurcahyo di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah wilayah Klaten terdampak abu vulkanik namun tidak terlalu signifikan."Langsung tersapu air hujan, ini terjadi di Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo dan di Girpasang," katanya.Ia mengatakan erupsi ini terlihat dari berbagai wilayah di kawasan rawan bencana (KRB) III, yakni Balerante, Tegalmulyo, dan Sidorejo.

9

Hujan Es Sebesar Kelereng Hebohkan Warga Desa Palar Klaten [15]

17

Maret

2023

20.47

Wib

TVOneNews

.Com

Fenomena alam berupa hujan es terjadi di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023). Warga mengaku takjub atas kejadian tersebut. Salah satu warga setempat, Arya Fahri mengatakan, peristiwa hujan es berawal saat langit mendung dan disusul hujan disertai angin kencang. Di sela-sela hujan itu kemudian terdengar suara keras di atap rumahnya. Setelah ditengok ternyata hujan es. "Awalnya hujan angin. Posisi saya lagi tiduran, lalu disuruh keluar karena hujan angin. Baru sekitar tiga menit di luar tiba-tiba suara di genteng semakin keras. Terus saya cek ternyata hujan es, seukuran kelereng," ujar Arya. Arya mengatakan, hujan es berlangsung selama sekitar 10 menit. Ia mengaku tidak takut adanya hujan es. Justru ia kagum atas fenomena alam tersebut.

10

Fenomena El Nino, 1.685 Keluarga Klaten Krisis Air Bersih

[16]

16

Oktober
2023

16.50

Wib

Media

Indonesia

Com.

Sebanyak 1.682 keluarga atau 6.566 jiwa warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau. Bencana kekeringan itu meluas di tiga wilayah kecamatan yang meliputi delapan desa.Desa terdampak El Nino itu ialah Kendalsari, Tangkil, Sidorejo, Tlogowatu, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang, Desa Ngerangan dan Jambakan di Kecamatan Bayat, serta Desa Sembung di Kecamatan Wedi. Kondisi krisis air terparah dialami warga lima desa di Kecamatan Kemalang. Wilayah kecamatan ini berada di kawasan lereng Gunung Merapi. Saat kemarau, warga kekeringan karena air hujan yang ditampung di bak tampungan air mengering.

Sumber : Data Sekunder pada tahun 2022 hingga 2024

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana menggandeng BPBD Klaten dan forum disabilitas Kabupaten Klaten melakukan sosialisasi inaRISK dengan tajuk "inaRISK Sambang Nusantara 2023" pada Sabtu (28/1). Sosialisasi ini adalah komitmen BNPB dalam mengedukasi pentingnya pengurangan risiko bencana kepada setiap level masyarakat.

Dengan dihadiri tak kurang dari 80 peserta gabungan dari Relawan TRC, Relawan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB), Kepala Sekolah SLB Se-Kabupaten Klaten, BPBD Klaten serta Pusdalop BPBD Kabupaten Klaten ini merupakan kegiatan lanjutan setelah dilaksanakan di Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Dalam sambutannya, Kepala BPBD Kabuaten Klaten Sri Winoto, SH berharap kepada seluruh peserta yang hadir dapat memberi masukan untuk menyempurnakan sistem yang ada pada inaRISK, sehingga kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk bertukar info dan dapat memperkaya wawasan dalam upaya penanggulangan bencana khususnya bagi difabel. Deni Kurniawan, selaku Perwakilan BNPB mengutarakan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama, sehingga untuk menyikapi adanya keterbatasan dalam penanggulangan PB kita harus dapat berkolaborasi dengan semua pihak yang harapannya menjadikan penanggulangan bencana yang lebih responsif, efektif, dan efisien dapat tercapai.Pada tahun 2023 InaRISK Personal memiliki fitur baru yaitu difarisk yang mulai coba dikenalkan untuk difabel, harapannya dengan fitur baru ini masyarakat difabel dapat teredukasi dengan baik dan dapat memperkuat kapasitas masing-masing dalam mitigasi bencana.Pada kesempatan yang sama perwakilan SPAB, Asri berharap dengan adanya fitur SPAB di inaRISK dapat memudahkan monitoring evaluasi inputan yang sudah dilakukan oleh setiap sekolah. Sementra itu Agus, Kepala Sekolah SLB Darma Anak Bangsa Kabupaten Klaten mengungkapkan apresiasinya untuk kegiatan ini, karena dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengupdate informasi terkait kebencanaan, harapannya sosialisasi dapat lebih dimasifkan dengan target ke SLB di seluruh wilayah Indonesia.Aplikasi inaRISK Personal merupakan salah satu aplikasi layanan Publik berbasis mobile milik BNPB yang dapat memberikan rekomendasi tindakan sebelum bencana, saat dan pasca bencana, harapannya dengan adanya inaRISK di genggaman mampu meningkatkan kewaspadaan dimanapun masyarakat berada. [17]

Dari penggalan artikel berita yang dapat kita lihat, terlihat adanya perbedaan penekanan yang dilakukan oleh berbagai media online yang mana dalam membingkai pernyataan tersebut mengambil sudut pandang yang berbeda dalam pendekatan moral dan sosial.pemerintah harus melakukan sosialisasi yang lebih intensif. Pemilihan sudut pandangnya tentu berbeda dengan media lainnya.informasi yang disajikan adalah sesuatu yang benar-benar publik. diperlukan.Masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik [4]

 

KESIMPULAN

Media masa sangat membantu dalam menyampaikan informasi penting untuk khalayak ramai

Pemerintah telah melakukan komunikasi publik dalam rangka penyebaran infromasi serta mengabarkan agar terus berhati hati

Media informasi dalam Berita sangat dibutuhkan masyarakat untuk membantu masyarakat terkait informasi cuaca,iklim,suhu maupun bencana

 

 

REFERENSI  

https://www.merdeka.com/trending/perbedaan-iklim-dengan-cuaca-begini-penjelasan-dan-ragam-jenisnya-kln.html [1]

https://pendidikanmu.com/2020/08/cuaca-dan-iklim [2]

https://repository.ub.ac.id/id/eprint/12769/6/3)%20BAB%20II.pdf [3]

https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/download/4471/1792/ [4]

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11722/3/T1_362012035_BAB%20III.pdf [5]

https://www.atlantis-press.com/proceedings/icsse-20/125953064 [6]

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/27/150000265/bmkg-ungkap-penyebab-fenomena-hujan-es-di-klaten [7]

https://soloraya.solopos.com/klaten-dilanda-fenomena-bediding-warga-diminta-waspada-perubahan-suhu-ekstrem-1699376 [8]

https://soloraya.solopos.com/cuaca-klaten-panas-ngentang-entang-di-siang-hari-ini-penyebabnya-menurut-bmkg-1763012  [9]

https://news.detik.com/berita/d-7004728/badai-di-klaten-lokasi-dampak-hingga-jumlah-korban-luka/2 [10]

https://klaten.sorot.co/berita-8860-warga-klaten-diminta-waspadai-fenomena-la-nina.html [11]

https://bpbd.klaten.go.id/cuaca-ekstrim-mengakibatkan-pohon-tumbang-di-beberapa-wilayah-kabupaten-klaten [12]

https://solobalapan.jawapos.com/solo-raya/2303715893/akibat-cuaca-ekstrem-klaten-bersihkan-bambu-dan-sungai-batur-guna-mencegah-banjir [13]

https://www.antaranews.com/berita/3925848/sejumlah-wilayah-di-klaten-dilanda-hujan-abu-akibat-erupsi-merapi [14]

https://www.tvonenews.com/daerah/jateng/108201-hujan-es-sebesar-kelereng-hebohkan-warga-desa-palar-klaten [15]

https://mediaindonesia.com/nusantara/606389/fenomena-el-nino-1685-keluarga-klaten-krisis-air-bersih [16]

https://bnpb.go.id/berita/kolaborasi-inarisk-dan-bpbd-klaten-ajak-kelompok-difabel-untuk-pengurangan-risiko-bencana [1

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun