Mohon tunggu...
Han in your heart
Han in your heart Mohon Tunggu... Penulis - student

一期一会

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku dan Keluargaku

13 Januari 2025   14:29 Diperbarui: 13 Januari 2025   14:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ayah, pilar kokoh keluarga kami, adalah bintang penunjuk arah. Langkah-langkahnya seperti irama yang mengajari kami arti keteguhan. Dalam setiap kata yang ia ucapkan, ada kekuatan yang tak kasat mata, seperti akar yang menopang pohon besar di tengah badai.

Ibu, adalah sang surya yang selalu menyinari. Kelembutannya adalah embun yang menyegarkan jiwa, dan pelukannya adalah selimut hangat di tengah dinginnya dunia. Dari tangannya, lahir keajaiban-keajaiban kecil, mulai dari masakan yang penuh rasa hingga doa-doa yang melindungi kami tanpa henti.

Adikku adalah pelangi kecil dalam keluarga ini. Ia hadir dengan tawa yang renyah dan mata yang penuh rasa ingin tahu. Setiap geraknya adalah tarian kebahagiaan, menghidupkan setiap sudut rumah dengan warna-warni cinta.

Namun, hidup tidak selalu cerah. Ada saat di mana awan kelabu menyelimuti, menguji kesabaran dan keteguhan kami. Tapi kami tahu, selama kami saling bergandengan tangan, tak ada badai yang terlalu besar untuk dihadapi. Cinta dalam keluarga kami adalah lentera yang tak pernah padam, bahkan dalam kegelapan paling pekat.

Dalam rumah kecil yang penuh kehangatan ini, aku menemukan cinta yang tak bertepi. Ayah, sosok tegap dengan senyum yang selalu menenangkan, adalah pelindung sekaligus teladan. Kata-katanya adalah jangkar yang menahanku di tengah badai kehidupan. Sementara ibu, dengan kelembutannya yang tiada banding, adalah mata air kasih yang tak pernah kering. Ia adalah pelangi di tengah hujan, yang menghadirkan warna dalam setiap hariku.

Keluarga kami adalah rumah sejati, bukan hanya bangunan tempat kami berlindung, tetapi tempat di mana jiwa merasa damai dan hati merasa utuh. Aku selalu percaya, selama kami bersama, dunia akan selalu terasa indah, seperti taman yang dipenuhi bunga-bunga harapan.

Aku dan keluargaku, seperti simfoni yang harmonis, menciptakan melodi kebahagiaan yang tak pernah usang. Aku berharap, kisah ini terus mengalir seperti sungai yang membawa kehidupan, melintasi waktu dan menembus segala batas. Semoga kisah ini terus berlanjut, seperti sungai yang tak henti mengalir, membawa kehidupan ke mana pun ia menuju.

Halo.. Halo.. aku juga membuat puisi, maaf ya kalau jelek hehehe..

" AKU DAN KELUARGAKU "

by : JH

Di bawah langit biru yang berbisik tenang,
Terselip cerita dalam rumah yang lapang.
Ayah adalah karang, teguh tak tergoyahkan,
Melawan ombak, menjaga kami dari hempasan.

Ibu adalah rembulan di malam gulita,
Penuh cahaya, menghapus resah jiwa.
Dengan senyumnya, gelap berubah terang,
Dalam pelukannya, segala luka hilang.

Adikku adalah bintang kecil di malam pekat,
Bersinar ceria, menari di semesta dekat.
Tawanya bagai embun di pagi hari,
Menyegarkan hati yang lelah berlari.

Kami adalah simfoni yang tak pernah usai,
Nada cinta mengalun di setiap nafas yang damai.
Meski badai datang, kami tetap berdiri,
Berpegang tangan, takkan pernah sendiri.

Aku dan keluargaku, seperti pelangi di angkasa,
Mewarnai hari dengan cinta yang melimpah ruah.
Dalam dekap mereka, aku menemukan rumah,
Bukan sekadar tempat, tapi jiwa yang indah.

Semoga cerita ini tak pernah pudar,
Seperti sungai yang setia mengalir sabar.
Aku dan keluargaku, harmoni tak terganti,
Puisi cinta yang abadi, hingga akhir nanti.

JH (JKA), Madiun.

Senin, 13 Januari 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun