Mohon tunggu...
Jihan Ivana Putri
Jihan Ivana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswi hubungan internasional Semester 4 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta yang aktif dalam mengikuti isu-isu politik dan diplomasi dunia internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepentingan Nasional Thailand dalam MEA, Tercapai atau Tidak?

27 April 2023   08:10 Diperbarui: 27 April 2023   15:17 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah bentuk integrasi ekonomi masyarakat ASEAN dengan adanya perdagangan bebas diantara negara-negara anggota untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, makmur, dan kompetitif.

Masyarakat Ekonomi ASEAN ditandatangani dan disepakati pada November 2007 dan dilaksanakan pada 31 Desember 2015 oleh negara-negara anggota ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN, mengatasi masalah-masalah perekonomian diantara negara anggota dan juga sebagai harapan pembangunan ekonomi yang dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.

Memiliki tujuan utama dalam bidang perdagangan, menjadikan MEA sebagai harapan dapat membuka pasar investasi seluas-luasnya sehingga negara-negara anggota ASEAN dapat melakukan investasi, serta kapabilitas terhadap daya saing yang lebih besar. Hal ini juga dapat diartikan sebagai setiap pergerakan baik barang, jasa, tenaga kerja hingga investasi akan sepenuhnya di liberalisasi serta pengurangan hambatan di masing-masing sektor.

Implementasi pasar bebas dan liberalisasi terhadap berbagai sektor menjadi harapan terbesar di negara-negara anggota. Secara singkat, integrasi ekonomi ini diharapkan dapat memberi keuntungan bersama.

Thailand sebagai salah satu pendiri dari ASEAN dan penggagas Masyarakat Ekonomi ASEAN mengharapkan kehadiran MEA berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan perdagangan bebas yang tanpa hambatan.

Negara-negara anggota ASEAN memiliki beragam kepentingan, baik dalam ekonomi maupun politik. Keberadaan MEA dinilai sebagai media dalam pencapaian kepentingan kolektif meskipun terdapat berbagai kepentingan.

Thailand menerapkan berbagai strategi yang sistematis dalam rencana pencapaian kepentingan nasionalnya. Thailand menjadikan momentum ini sebagai peluang besar untuk mempersaingkan berbagai sektor potensial kepada negara-negara lainnya di ASEAN.

Thailand membagi beberapa fokus sektor yang menjadi prioritas dengan beragam potensi, seperti sektor pertanian dan peternakan. Selain itu, pemerintah Thailand juga mewajibkan penerapan bahasa Inggris kepada masyarakatnya. Komponen ini dianggap penting mengingat persaingan MEA di tahun 2017 juga ikut mempersaingkan kapasitas masyarakatnya selain jasa dan produk. Sinergisitas ini diperlukan dalam proses pencapaian kepentingan Thailand khususnya dalam pertumbuhan ekonomi mikro dan makro.

Kepentingan Thailand dalam kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN dominan kepada kepentingan ekonomi. Terciptanya kepentingan nasional itu sendiri dikarenakan faktor kebutuhan ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi dan perbaikan neraca perdagangan. Fakta tersebut mengambarkan bahwa dasar pemerintahan Thailand dalam MEA adalah pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Thailand berekspektasi kepentingan nasionalnya akan tercapai dengan menciptakan kerjasama dalam rangka perbaikan ekonomi.

Kondisi perekonomian Thailand pada kurun waktu 2010 hingga 2013 menunjukkan angka fluktuatif atau bersifat naik-turun. Ketidakstabilan ini yang menjadikan prioritas Thailand untuk membentuk kerjasama di bidang perekonomian dalam mengikuti Masyarakat Perekonomian ASEAN.

Di kawasan Asia Tenggara kepentingan ekonomi lebih mendominasi dibandingkan kepentingan politik ataupun militer. Pemerintah Thailand sudah memerhitungkan potensi keuntungan maksimal yang dapat diperoleh saat bergabung dalam MEA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun