Mohon tunggu...
Jihan EkaRizky
Jihan EkaRizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Parodi Ilmu Komunikasi

lifestyle, traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan pada Penerapan Jurnalisme Multimedia di Platform TikTok dan Portal Berita Detik.com

17 Oktober 2022   09:26 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:48 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin berkembangnya teknologi membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi. Jurnalisme multimedia di Indonesia merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi di dunia dan di Indonesia. 

Berita multimedia membantu masyarakat mendapatkan informasi dengan cepat. Banyak orang Indonesia mengakses berita multimedia dengan membaca berita dengan bantuan internet melalui smartphone atau laptop.

Perkembangan teknologi dan informasi telah memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi dan berita. Pastinya setiap orang memiliki akses berita dari media cetak atau digital secara mudah. 

Dengan adanya Internet, kehidupan manusia dengan cepat menjadi saling berhubungan. Tentu saja, pesan dan informasi dapat sampai ke publik melalui proses tersebut. 

Saat belum ada perkembangan teknologi dan informasi, kita harus menunggu berjam-jam atau berhari-hari hanya untuk mendapatkan informasi pada media cetak (koran). Kemudian, untuk melihat acara liputan kita juga hanya dapat melihatnya melalui televisi.

Apa sih Jurnalisme Multimedia itu? 

Jurnalisme multimedia merupakan penerapan jurnalisme modern dalam mendistribusikan konten berita memakai dua atau lebih format media melalui Internet dan mendistribusikan laporan berita di berbagai platform media.

Nah, kira-kira apa sih perbedaan yang terdapat pada penerapan jurnalisme multimedia pada platform tiktok dan portal berita detik.com ?

Sebelum masuk ke dalam perbedaan tersebut ada baiknya saya jelaskan dulu ya, platform tiktok dan portal berita itu apa.

Platform TikTok

Aplikasi TikTok adalah jejaring sosial dan platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. 

TikTok diunduh sebanyak 45,8 juta kali, menjadikan dirinya sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh. Jumlah ini melampaui aplikasi populer lainnya seperti YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger dan Instagram (Aji, W. N., 2018). 

Menurut kompas.com, ada sekitar 10 juta pengguna aktif di Indonesia yang menggunakan aplikasi TikTok. Mayoritas pengguna aplikasi TikTok di Indonesia sendiri dikenal sebagai anak usia sekolah Milenial, atau Generasi Z.

Mengingat beragamnya fitur yang ada pada aplikasi TikTok sangat memungkinkan untuk dirancang sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Belajar bahasa dan sastra Indonesia dengan empat kompetensi inti menulis, mendengarkan, berbicara dan membaca dan keterampilan sastra terpadu.

Portal Berita Detik.com

Detik.com adalah media informasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 9 Juli 1998. Saat ini merupakan media online nomor satu di Indonesia. Menurut Kurnia (2021:30) menyatakan bahwa Detik.com merupakan pelopor media informasi berbasis online dengan konsep breaking news yang menyajikan informasi tentang peristiwa dan gaya hidup terkini. Detik.com kini akan menjadi pintu gerbang untuk semua layanan di ekosistem CT Corp. detik.com.

Penerapan Jurnalisme Multimedia pada Platform TikTok 

Ada banyak perubahan penting yang terjadi dalam cara pesan disampaikan melalui media. Dulu media adalah sumber informasi utama, informasi dipublikasikan satu arah, tetapi sekarang media itu sendiri menjadi lebih interaktif.

 Media yang digunakan secara luas saat ini media yang umum digunakan: media sosial, mengapa pengguna media sosial menggunakan media sosial sebagai sumber informasi.

Masyarakat dan dunia mencari bimbingan tentang berbagai masalah, pendapat, dan hal-hal terkait, dan kemudian keputusan yang memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum dalam belajar, mendidik diri sendiri, dan memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan McQuail, 199172 Bahkan pemilik media saat ini memilih untuk membuka akun media sosial.

Kita dapat melihat bahwa tidak hanya saluran berita online yang dimanfaatkan melalui situs web, tetapi media kini hadir di berbagai platform media sosial, salah satunya adalah TikTok milik perusahaan ByteDance.

Dalam platform media TikTok setiap orang dapat mengekspresikan diri dengan bebas, termasuk dalam menceritakan berita-berita yang ingin dibahas dalam bentuk video dengan singkat. Pembuatan video pada TikTok dapat menggunakan berita terkini hingga video berita lama. 

whatsapp-image-2022-10-17-at-07-51-34-634ca9a1a65da80bf240be12.jpeg
whatsapp-image-2022-10-17-at-07-51-34-634ca9a1a65da80bf240be12.jpeg
Video berita yang diunggah oleh setiap orang menggunakan media populer TikTok tidak hanya memiliki keunikan tersendiri dalam unggahannya, namun juga memanfaatkan fitur subtitle supaya dapat membantu audiens jika ada kendala dalam pembicaraan yang terdapat pada video tersebut. 

Kemudian, terdapat caption dan hashtag yang informatif sehingga dapat memudahkan audiens untuk menuju konten yang sering diamati.

Nah, jadi dapat disimpulkan pada platform TikTok ternyata para penggunanya membuat video dengan sesingkat-singkatnya, paling lama 2-3 menit. Hal tersebutlah yang membuat platform TikTok banyak digemari, sebab dengan penyajian video yang singkat, padat, dan jelas membuat para audiens tidak merasa bosan dan terus tertarik.

Penerapan Jurnalisme Multimedia pada Portal Berita Detik.com

Detik.com dikenali sebagai media online yang mengandalkan kecepatan dan informasi terbaru. Prinsip yang digunakan pada Detik.com yaitu agar berita sampai ke pembaca dengan cepat. Portal berita ini berbeda sekali dengan platform TikTok yang sudah dibahas. Pada platform tersebut setiap orang dapat bebas membuat video untuk mengekspresikan diri mereka. Namun, pada portal berita Detik.com kita diwajibkan mendistribusikan konten dengan cara menulis pada portal berita tersebut yang disebut membuat artikel.

Nah, pada pembuatan artikel mungkin memang kita dapat memberikan video dan foto. Tetapi, hal tersebut sangat merepotkan bagi para audiens sebab, audiens jika ingin melihat video yang terdapat pada artikel harus membuka hyperlink terlebih dahulu. Lalu kemudian, jika kita ingin membaca salah satu artikel pada portal berita, didalamnya terdapat banyak iklan yang membuat audiens merasa kurang nyaman untuk mengaksesnya.

whatsapp-image-2022-10-17-at-07-51-09-634ca9cba65da80c114c7392.jpeg
whatsapp-image-2022-10-17-at-07-51-09-634ca9cba65da80c114c7392.jpeg
Nah, jadi dapat disimpulkan pada portal berita Detik.com setiap orang dapat mendistribusikan pembuatan konten artikel dengan bebas untuk yang susah memiliki akun dari portal berita tersebut. Para audiens juga bebas mengakses dan memilih artikel sesuai dengan keinginan masing-masing. Namun, jika ingin melihat video yang diberikan pada artikel tersebut, para audiens harus membuka hyperlink yang terdapat pada artikel. Tanpa video, pemirsa harus membaca artikel sampai akhir untuk menemukan esensinya. Ketidaknyamanan bagi pembaca adalah banyaknya iklan yang mengganggu fokus pandangan oleh pemirsa.

Kesimpulan dari Perbedaan Platform TikTok dan Portal Berita Detik.com

Kesimpulan yang dapat dipahami adalah terlihat bahwa platform TikTok memungkinkan pengguna untuk membuat video dalam waktu sesingkat mungkin, hingga 2-3 menit membuat audiens tidak bosan untuk mengaksesnya. Kemudian, bahwa portal berita Detik.com memungkinkan setiap orang untuk secara bebas mendistribusikan kreasi konten artikel bagi mereka yang kesulitan untuk memiliki akun dari portal berita. Namun, jika pemirsa ingin melihat video yang disediakan pemirsa harus membuka hyperlink yang disertakan dalam artikel jika ingin menonton video yang disediakan dalam artikel. Sayangnya jika tidak terdapat video pada artikel, pemirsa harus membaca artikel tersebut sampai selesai supaya menemukan inti dari bacaan tersebut. Lalu, hal yang membuat kurang nyaman untuk pembaca adalah didalamnya terdapat banyak iklan yang membuat audiens merasa kurang nyaman untuk mengaksesnya.

 

Dengerin yuk podcast aku di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun