Surat kabar pertama adalah tentang syarat dan kesepakatan yang dicapai antara Belanda dan Sultan Makassar saat itu.
Setelah koran pertama muncul. Lambat laun, surat kabar lain muncul, diterbitkan oleh masyarakat adat dan Tionghoa.Â
Sejak itu, surat kabar baru telah diterbitkan di semua sektor masyarakat pada saat itu dalam berbagai bahasa.Â
Seperti bahasa Cina, Belanda, Jawa dan bahasa daerah lainnya.
Berlanjut pada masa penjajahan Jepang, terjadi perubahan-perubahan besar dalam pers Indonesia.Â
Surat kabar masa pendudukan Jepang terpaksa digabung menjadi satu, dan isinya disesuaikan dengan rencana dan tujuan Jepang.
Berlanjut pada masa pasca kemerdekaan, surat kabar digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan semangat juang para pejuang agar tetap semangat agresor.Â
Surat kabar memiliki peran penting pada masa pasca kemerdekaan,
yaitu sebagai sarana penguatan warga negara Indonesia dan melindungi mereka dari hasutan yang disebarkan Belanda melalui media massa.
Namun, jurnalisme di Indonesia anjlok pada 1 Oktober 1958, yang dianggap sebagai akhir dari kebebasan pers di Indonesia,
yang mengakibatkan penutupan paksa banyak surat kabar dan penangkapan jurnalis.