Mohon tunggu...
Pamujihan
Pamujihan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pemula segala hal. Visit more: www.jijihans.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Kehidupan dari Film Seven Years In Tibet

20 Januari 2016   16:11 Diperbarui: 20 Januari 2016   16:30 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalai Lama
Lama bersama Dalai Lama, Harrer pun menganggap Dalai Lama sebagai anaknya. Saat terjadi gejolak politik yang diawali dengan mimpi buruk Dalai Lama mengenai penghancuran tempat kelahirannya. Mimpinya pun jadi kenyataan, disituasi genting itu, terjadi sebuah kesepakatan bahwa Tibet harus dibawah kekuasaan China. Karena Harrer khawatir Dalai Lama akan terjadi apa-apa, ia berniat mengajaknya lari meninggalkan Tibet, namun Dalai Lama menolak. Ia tidak akan meninggalkan rakyatnya. Dalai Lama pun memberikan nasehat agar Harrer pulang ke Austria dan menemui anaknya. 

Baca Juga:

  • Belajar Alutsista TNI AD
  • Menikmati Eksotisme Pantai Kedung Celeng
  • Pesan Moral Film Everest Untuk Para Pendaki
  • Pendakian Gunung Kelud Via Desa Tulungrejo Blitar
  • Catatan Backpackeran Ke Gunung Rinjani
  • 8 Gunung Terfavorit di Jawa Tengah
  • Sayuran Yang Cocok Dibawa Mendaki
  • Eksotisme Goa Gong Pacitan

Kabarpun berhembus bahwa Jerman akhirnya menyerah. Dengan berat hati, Harrer harus meninggalkan Tibet untuk memulai hidup baru di Austria, sementara Peter sudah menikah dengan Pema dan tinggal jauh dari tempat Dalai Lama tinggal. Tak lupa Harrer berpamitan dengan Peter dengan mengunjunginya. Begitu juga ia berpamitan dengan Dalai Lama, sebuah bingkisan kecil diberikan oleh Dalai Lama, berupa mainan yang saat ia kecil sering memainkannya.

Pendakian Harrer dengan Putranya

Sampai di Austria, ia langsung mengunjungi Inggrid, dengan maksud ingin bertemu anaknya, namun anaknya tak mau menemuinya dan bersembunyi. Harrer membuka mainan yang diberikan Dalai Lama dan memainkannya dan kemudian pergi. Singkat cerita, Harrer dan Putranya akhirnya mendaki bersama. Di akhir film ini tertuliskan, bahwa ada satu juta rakyat Tibet mati karena penjajahan China dan sebanyak enam ribu bangunan dihancurkan. Di tahun 1959 Dalai Lama terpaksa pergi ke India, dan hingga film ini dibuat ditahun 1997, Dalai Lama masih tinggal disana. Di tahun 1989, Dalai Lama memperoleh penghargaan nobel perdamaian “Nobel Peace Prize”. Dan sampai film ini dibuat, Dalai Lama dan Harrer masih berteman.

Baca Juga : Danau-Danau Gunung Terbaik di Indonesia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun