Mohon tunggu...
Pamujihan
Pamujihan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pemula segala hal. Visit more: www.jijihans.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Kehidupan dari Film Seven Years In Tibet

20 Januari 2016   16:11 Diperbarui: 20 Januari 2016   16:30 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakmu Rolf Harrer, telah lahir saat kau sedang mendaki gunung, usiany kini sudah dua tahun, dan memanggil Horst “Papa”. Saat dia sudah cukup umur, aku akan sampaikan padanya ayahnya yang asli telah hilang digunung Himalaya. Rasanya ini katanya yang tepat untuk diucapkan, mengingat kau tak pernah menginginkan anak ini. Disamping itu, aku tidak tertarik untuk memecahkan perbedaan seperti yang kau sarankan. Itu sudah terpecahkan saat kau meninggalkan Autria. Aku ikut prihatin kau telah dipenjara di India, dan berharap perang yang mengerikan ini agar segera berakhir untuk kebaikan bersama.

Inggrid

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Usai membaca surat itu, hatinya seolah remuk dan menyesal. Saat itulah ia rindu anaknya yang bernama Rolf Harrer. Dalam setiap kesempatan, ia selalu mengingat anaknya itu. Walaupun nantinya ia tidak diakui oleh anak kandungnya sendiri. Diapun mengamuk dengan melempari petugas dan ingin menerjang kawat berduri. Ia pun dimasukkan kedalam penjara pengasingan. 

Kabur Dengan Gerobak
September, 1942. Saat ia tidur, ia terbangun dan melihat kawan-kawannya mulai beraksi. Ia pun bangun dan ikut gabung dengan melakukan penyamaran layaknya warga setempat, dan juga Peter yang menyamar sebagai tentara. Mereka mengelabui pasukan dengan penyamaran berupa gerobak yang sudah diisi dengan perlengakapan dan bekal . Mereka berhasil keluar dari gerbang, dan Harrer pun memutuskan untuk pergi sendiri. Sampailah Harrer disebuah rumah ibada, karena ia kelaparan, ia kemudian mencuri beberapa persembahan seperti remukan biscuit, dan juga ayam.


Baca Juga: Eksotisme Goa Gong Pacitan

Saat dibebatuan, ia pun sakit dan disanalah ia bertemu dengan Peter dan memberinya obat magnesia. Darisinilah petualangan mereka berdua dimulai. Keesokan paginya mereka memutuskan berjalan bersama hendak keluar dari India, namun untuk sampai ke negara mereka, mereka harus melalui Tibet. Di tengah perjalanan mereka bertemu dua warga setempat menaiki kuda, mereka melarang Peter dan Harrer memasuki wilayah tersebut dikarenakan adat setempat melarang setiap orang asing memasuki tempat yang dikatakan suci tersebut. Namun dengan kocaknya, Harrer mengusir kedua orang itu dengan ejekan. 

Melanjutkan Berpetualang Berdua, Peter dan Harrer
Lama mereka berjalan, sampailah mereka disebuah perkampungan dan meminta ijin masuk untuk menumpang makan dan beristirahat sejenak. Saat itu pulalah mereka berdua diundang masuk disuatu ruangan dan diberikan penjelasan kenapa orang asing dilarang masuk. Mereka menjelaskan bahwa ramalah Dalai Lama ke 13 meramalkan, bahwa negeri mereka akan diserang oleh orang asing dari luar, oleh karenanya mereka menjaga betul daerah mereka dengan tidak mengijinkan orang luar masuk. Mereka juga bertemu kedua orang berkuda yang sempat mereka usir, kemudian Harrer memberikan sebuah gambar yang menurut kepercayaan orang Tibet adalah orang suci. Walaupun begitu, Harrer dan Peter  tetap harus pergi dan mereka dikawal dengan dua pengawal.


Baca Juga:

  • Belajar Alutsista TNI AD

  • Menikmati Eksotisme Pantai Kedung Celeng

Dikala memasuki pasar, Peter menukarkan satu-satunya barang yang berharga yang digunakan untuk makan.  Sebelum itu, Peter menanyakan apakah Harrer mempunyai barang untuk ditukar?. Harrer menajwab tidak. Ternyata kedua pengawal ini menyukai hal-hal yang berbau tentara, hal ini dimanfaatkan Harrer untuk kabur dengan membohongi kedua pengawal ini bahwa ia mempunyai sepatu tentara yang indah yaitu crampon. Lantas ia memakaikan sepatu itu dengan kuat. Sebelum itu, Harrer dan Peter mencontohkan beberapa gerakan militer kepada penduduk setempat, dan mereka terhibur. Ia pun kemudian mencontoh kan bagaimana tentara Jerman lari. Dari sinilah mereka berhasil kabur karena kedua pengawal tersebut memakai sepatu salju yang tidak bisa digunakan dibebatuan.

Peter, Pama, Harrer
Berhasil kabur, Peter tidak sengaja melihat tiga jam tangan berada didalam tas Harrer. Dari sinilah akhirnya Harrer tersadar mengenai makna persahabatan. Dimana disaat kondisi seperti itu, mereka harus berbagi dan tolong menolong, bukan mendahulukan egoisme. Peter meninggalkan Harrer, dan Harrer pun akhirnya meminta maaf dan memberikan jam itu kepada Peter. Dibalas dengan pemberian Peter berupa sebongka emas. Perjalanan pun berlanjut hingga petang, saat mereka tidur, mereka dikepung tentara pemberontak dan tertangkap dijadikan tawanan. Namun tidaklah lama, mereka berhasil melarikan diri dan berhasil masuk ke daerah kekuasaan Dalai Lama dengan cara menipu bahwa ia mempunyai surat ijin masuk (first aid paper). Mereka menyamar dan berhasil memasukinya.


Baca Juga: 10 Gunung Terfavorit Di Jawa Timur

Mereka kelaparan dan memakan makanan yang disuguhkan anjing di rumah Kungo Tsarong, dan selanjutnya ia disambut baik dan dianggap sebagai tamu. Tidak sengaja Ngawang Jigme (sekertaris kerajaan) mendengar keberadaan mereka berdua, dan sekertaris ini membelikannya pakaian yang sengaja dibuatkan oleh Pema Lhaki, seorang penjahit satu-satunya yang ada di sana. Dari sinilah ada rasa lebih dari Peter dan Harrer kepada Pema. Karena sikap Harrer yang sedikit kaku, Pema akhirnya memilih menikah dengan Peter.

Disisi lain, Dalai Lama tertarik kepada Harrer saat ia mengajari orang kuil bermain sky. Dalai Lama melihat sosok Harrer adalah sosok yang cerdas dan banyak pengetahuan. Oh ya, Dalai Lama ini bukan perempuan ya, ia adalah bocah kecil yang saat itu berumur 13 tahun dan merupakan pemimpin rakyat Tibet yang dipercaya sebagai reinkarnasi pemimpin mereka terdahulu. Saat pertama kali bertemu, Dalai Lama memintanya membuatkan sebuah bioskop..Dan Harrer pun menyetujuinya hingga ia berhasil membuat kan bioskop yang sebelumnya sudah ada namun berupa rongsok. Bioskop jadi dan Harrer menggelar sebuah acara, diacara itu pula Harrer memberikan kejutan pada sahabatnya yaitu jam yang dulu pernah dibarterkan. Dalai Lama adalah orang yang sangat baik dan sebenarnya ia juga tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari yang lain, sikap itu ditujukan saat bersama-sama Harrer. Dalai Lama menanyakan banyak hal mengenai dunia luar, dan Harrerpun menjawab dengan sempurna. Hal ini semakin membuat Dalai Lama tertarik dan terus menggali informasi dari Harrer. 

Baca Juga: Filosofi Gunung Eiger Bagi Penikmat Produknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun