Mohon tunggu...
ajid kurniawan
ajid kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - peladang multiplatform

laki-laki setengah abad yang berusaha menanam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Leadership dan Hukum Gerak Newton

20 Mei 2024   01:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   02:05 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa mengeksplorasi bagaimana hukum Newton--prinsip dasar fisika ini diterapkan pada berbagai hal. Termasuk menganalisis kepemimpinan strategis kepala daerah dan pengaruhnya terhadap kinerja. Terukur secara kuantitatif berbasiskan data.

SAYA ingin mengenalkan guru sekaligus kawan baru saya. Erkata Yandri namanya. Penggalan suku kata nama depannya sudah mengandung rumus energi. Lebih spesifik lagi energi surya.

Ini serius. Baiklah, saya jelaskan supaya tidak dikatakan plesetan belaka. R (baca: er) adalah simbol radius matahari untuk menghitung konstanta matahari. K (baca: ka) merupakan Boltzman Contant dalam  Hukum Planck's. Rumus ini digunakan untuk menghitung distribusi spektral radiasi benda hitam (blackbody). Suku kata ketiga yakni Ta menggambarkan efisiensi konversi energi berkaitan dengan efisiensi termal suatu sistem.

Mungkin Pak Yandri, sapaan akrabnya tidak menyadari bahwa nama yang melekat tersebut telah menuntun langkah pendidikan dan profesinya.

Selepas SMA di Sumatera Barat, ia melanjutkan studi di Fakultas Teknik Elektro Universitas Indonesia (UI). Gelar master energi terbarukan ia dapatkan dari University of Oldenburg - Jerman dengan beasiswa dari DAAD, Jerman. Setelah itu, ia mendapat kesempatan sebagai Asisten Profesor  bidang energi di sebuah universitas swasta di dekat Tokyo, Jepang.

Pak Yandri adalah dosen Program Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada. Saya salah satu muridnya. Rumus energi surya yang melekat pada nama depannya itu ada pada mata kuliah konversi energi surya (KES) yang diampunya.

Tapi sebelum berkarir sebagai akademisi, ia telah malang-melintang selama 20 tahun sebagai pelaksana di bidang produktivitas dan energi pada berbagai perusahaan manufaktur dan perusahaan konsultan asing. Ia juga seorang analis di bidang manajemen industri dan energi. Rekam jejak pikiran-pikirannya dalam bentuk riset terserak di jurnal Scopus ataupun Sinta.

Satu lagi, pemilik blog "Dosen Go.Blog" ini juga cukup aktif menulis kolom opini di beberapa surat kabar ternama. Mampirlah ke web personal erkatayandri.com untuk melihat coretannya.

Jujur, bagi saya, mata kuliah KES sungguh memusingkan. Terlalu banyak rumus-rumus "cacing" yang membuat isi kepala bergolak.  Pak Yandri rupanya memahami hal tersebut. Acapkali ia berkisah tentang hal-hal lain agar otak kami tak berbuih.

Dari situlah saya menjadi tahu bahwa perhatiannya sebagai akademisi tidak melulu tercurah pada permasalahan energi terbarukan. Persoalan leadership, manajemen, dan organisasi tak luput dari perhatian. Namun begitu, permasalahan tersebut selalu dikaitkan dari tinjauan teknik. Begitulah cara berpikir seorang  teknokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun