"Yang pasti apa yang dilakukan teman-teman di Balikpapan akan membuatnya bangga. Tidak ada seorang pun seperti Yudi yang dapat mengorganisasi event secara hebat," ujar Mike yang kembali datang ke Balikpapan menghadiri event Busuk Metal Fest 2017, sepekan lalu.
Tujuh tahun bersahabat dengan Yudi, tahun 2013 adalah tahun terberat bagi Yudi. Dia benar-benar merasakan sakit. Yudi mengidap infeksi di dadanya dan harus ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes. Dalam bukunya, Mike menceritakan sebuah pesan yang disampaikan Yudi kepadanya. Sebuah permintaan untuk membacakan surat dokter yang berisikan diagnosis penyakitnya. Mike benar-benar terkejut setelah membaca surat itu. Hari itu, dia tahu bahwa sahabat karibnya mengidap kanker prostat.
Isi surat itu juga berisikan saran agar Yudi menjalani kemoterapi yang akan berlangsung selama tiga pekan, dari total delapan kali, yang kemudian harus menjalani program tersebut selama satu sampai dua tahun. Ketika didiagnosis menderita kanker prostat, usia Yudi baru 35 tahun. Penyakit yang sebagian besar diderita oleh orang lanjut usia.
"Sampai sekarang surat itu masih saya simpan. Pesan yang tersampaikan adalah penyakit kanker prostat bisa mendatangi siapa pun, pada usia berapa pun," tutur Mike.
Yudiansyah, alias Freedy Krueger, John Yoedi, Yudi Busuk telah berpulang pada 29 Desember 2013. Namun, kabar duka tersebut baru diketahui Mike pada 1 Januari 2014. Kabar kepergian itu datang dari salah satu kakak laki-laki Yudi. Dia menggunakan ponsel Yudi untuk mengabari teman-temannya yang belum mengetahui meninggalnya Yudi. Mendengar kabar itu, Mike benar-benar syok. Dia tidak bisa bekerja selama beberapa hari. Tidak bisa makan dan tidur. "Saya merasa kehilangan yang sangat, hidup saya seakan kosong tanpanya," ujar Mike.
Ketika mendengar kabar kematian Yudi, dia langsung memastikannya lewan internet. Mike melihat laman tribute untuk Yudiansyah di Busuk Webzine. Mike kemudian mengontak beberapa teman dan sahabat Yudi. Mike bukanlah seorang yang religius, ketika Yudi terbaring di rumah sakit, dia selalu memikirkan perkembangan kesehatan sahabatnya. Mike mengirimkan beberapa ayat Alquran yang dia temukan di internet. Hanya untuk membuat Yudi tahu bahwa dirinya memikirkannya.
"Dia tidak pernah kehilangan imannya meskipun dalam keadaan sakit sekalipun. Sejujurnya, saya pikir ayat itu membuatnya semakin dekat dengan Allah," tulis Mike.
Yudiansyah memang telah tiada, namun bagi Mike, sahabatnya itu masih tetap hidup. Bahkan sekarang, saat dia memiliki sesuatu untuk dibagi bersama John Yoedi, Mike harus mengingat bahwa dia telah pergi. Mike merasa bersyukur atas hidup yang telah dilaluinya, dan dia merasa lebih bersyukur bisa mengenal dan menjadi bagian dalam hidup John Yoedi.
"Saya yakin di manapun dia berada sekarang, dia sedang menatap kami dan mendengarkan beberapa musik serius. Saya merasa bersyukur bisa mengenal seorang teman yang dicintai banyak orang," ujar Mike.
Buku yang ditulisnya adalah dedikasi Mike untuk semua penikmat musik metal, khususnya komunitas metal di Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, dan dunia. Sebuah pesan bahwa legenda metal masih tetap hidup.
Selama sepekan di Balikpapan, Mike menyempatkan mengunjungi pusara sahabatnya. Menaburkan bunga dan berdoa untuknya. Menyumbangkan dana yang tidak sedikit saat Busuk Metal Fest 2017 digelar. Dia juga menyerahkan sertificate of registration Busuk, sebuah sertifikat tentang kepemilikan Busuk Metalshop dan pematenan logo Busuk.