Wahai perempuan
Rindu itu tak akan habis meski telah diabetes
Luka yang menggerogoti tidak akan ku izinkan sampai hati
Apalagi hanya sebuah larangan, aku siap melanggar
Tidakkah kita juga melawan setan karena rasa cinta
Perempuan yang sengaja pergi
Sampai kau belari berkali-kali
Hanya akan membuat semakin kuat untuk kembali
Bukan karena aku tapi hatimu sendiri yang kau sakiti
Lebih-lebih bersama tidak hanya sebuah janji
Namun perasaan yang ingin mencari
Wahai dalam jauhnya melupakan
Menghapus segala masa lalu
Dengannya kamu berlalu
Untukku tidak ada masa selain masa indah
Entah harus merelakan pergi
Atau berdiam dalam kesendirian
Wahai perempuanku
Terakhir kali ku panggil dengan rindu
Sematkan harap kau mendengar
Sisa siksa sementara atau selamanya
Untukku biasakan atau kau tinggalkan
Semarang, 11 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H