Di senja yang merajut cerita,
Kau ukir pesan terindah untukku, Papah.
Dalam setiap langkah, di setiap denyut nafas, pesanmu kukenang.
Jadilah wakil mata Papah, melihat dunia yang terbentang luas.
Dalam genggaman hangatmu, kau wariskan kebijaksanaan,
Bagai bintang menghiasi langit, jadilah sinar yang membimbing.
Papah, dalam hembusan angin yang lembut,
Teriakan bisikan pesanmu, ringankan beban dunia.
Tak hanya melihat, tetapi kurasakan dunia ini,
Sentuh kehidupan dengan kelembutan, rasakan getaran bumi.
Dalam setiap mata yang memandang, lihatlah kebaikan,
Jadilah cermin cinta, pancarkan keindahan sepanjang perjalanan.
Papah, pesan terakhir ini kau buat mematri dalam hati,
Jadilah pelaut yang menjelajahi lautan, temui keajaiban di setiap sudut.
Mengikuti jejakmu, kuambil kebijaksanaan dan kasih sayang,
Sebagai wakil mata Papah, terangi dunia dengan kehangatan cinta.
Pesan terakhirmu, seperti angin menyapu dengan lembut,
Bawa kenangan indah, jadilah legenda di dunia ini, Papah tercinta.
Bandung, 11 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H