Mohon tunggu...
Jihan Agnel
Jihan Agnel Mohon Tunggu... Penulis - Your secret writer

You matter. No matter what.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tanda-tanda

28 Desember 2024   18:02 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali Allah SWT mau kasih telingaku jeda dari mendengarkan bunyi-bunyian lewat tws. Tapi atas izin Allah SWT juga tws itu dikembalikan lagi. Terima kasih Ya Allah.

Cerita lainya, aku kehilangan kacamata hitam beberapa hari setelah aku kehilangan tws. Biasanya kacamata hitam itu aku pake di perjalanan menuju kantor dan selama lari. Bukan sekadar untuk gaya pemakaian kacamata hitam itu. Tapi karena aku pakai softlense, kacamata hitam itu bantu menghalangi angin serta debu untuk kontak langsung dengan mata aku.

Kali ini aku bener-bener cari kacamata hitam dimana-mana. Mulai dari tas, meja rias, meja baca, tempat sajadah dan mukena, sampai ke dalam lemari, gak ketemu. Yang ini agak berat, padahal aku bisa beli lagi, tapi banyak cerita yang udah aku alami bareng kacamata itu. Sedih sumpah.

Tapi di sisi lain aku ngerasa, suatu saat bakal ketemu lagi itu kacamata. Lalu 3 hari berikutnya ternyata ketemu! Di tempat kunci-kunci dalam lemari di ruang keluargaku. Biasanya emang kalau ada benda-benda yang disimpan sekitaran ruang tamu, langsung ditaro ke tempat kunci-kunci. Karena panik, aku lupa ngecek tempat itu. Now it's back to me again, I'm happy.

Agak menguras emosi setelah banyak kehilangan walau akhirnya tetep balik lagi. Lalu aku coba mikir makna dari semuanya. Barangkali Allah SWT mau aku lebih percaya, bahwa sesuatu yang emang udah ditetapkan untukku pasti akan kembali padaku. Bisa jadi sesuatu itu hilang dulu. Tapi aku harus belajar menanggapi kehilangan itu dengan lebih taat kepadaNya dan ikhlas.

Ini bukan hanya kehilangan benda seperti tws atau kacamata hitam. Ada banyak kehilangan yang aku alami selama perjalanan hidup. Macam-macam tingkat kesulitan yang dihadapi selama prosesnya. Intinya tetap sama, percaya bahwa Allah SWT punya rencana yang baik untuk kita. Percaya bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.

Meskipun tetap, iman aku belum sekuat itu juga dalam menghadapi kehilangan. Tapi aku coba untuk terus percaya pada Allah SWT. Still, it's ok to be sad. Nangis terus tiap malam sampai ke kantor harus pakai concealer biar ga keliatan abis nangisnya. Yet it's a process to create the better version of me. Insyaallah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun