Juni selalu mendemikku keras
Mencekik nafasku untuk menjajari kenyataan
Bahwa hidup bukan senantiasa perkara memiliki
Tetapi juga perihal berani melepaskan
Sebab Juni selalu menatarku perlahan
Memaksaku merayap di tanah lumpur yang berat
Demi menjerap tanah penghidupan lainnya
Juni selalu elok dalam bayangan kegamangan
Dengan senyap, ia mendikteku untuk mewawas
Keselarasan hidup akan
Segala upaya dan hasil akhir
Segala tawa dan tangis
Segala asa dan putus asa, dan
Segala yang datang juga pergi
Juni meracik seluruh adiwarna hidup
Dan meluluhlantahkannya dengan arif
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI