Membaca buku adalah salah satu cara paling efektif untuk membuka wawasan dan memperluas pemahaman. Guru yang tidak suka membaca akan kesulitan membebaskan siswa dari keterbatasan pengetahuan. Ia bagaikan penunjuk arah yang tidak memiliki kompas atau peta, tak tahu arah dari proses pendidikan.Â
Alih-alih mengarahkan siswa menuju pengetahuan, guru tak gemar membaca justru bisa menyesatkan siswa dengan gelapnya kebodohan.
2. Pendekatan Holistik
Pendidikan menurut Romo Mangunwijaya tidak hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan kepribadian dan karakter. Buku menyediakan beragam perspektif dan pengalaman yang dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa.Â
Tanpa membaca, guru tidak bisa memberikan pandangan yang kaya dan beragam kepada siswa mereka. Yang ada adalah pengkotak-kotakan segala sesuatu. Guru tidak menganggap perkembangan siswa di sekolah itu terintegrasi dengan apa yang terjadi di rumah, di lingkungan pertemanan bahkan di akun sosial medianya. Semuanya saling terkait, itulah pentingnya membaca buku untuk mendukung pendidikan yang holistik.
3. Humanisme dalam Pendidikan
Romo Mangunwijaya menekankan pentingnya humanisme dalam pendidikan, yang berarti mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan empati.Â
Banyak buku yang dapat menanamkan nilai-nilai ini melalui cerita dan pengalaman hidup. Guru yang tidak membaca akan kesulitan menyampaikan nilai-nilai humanisme dengan baik.
Apa Dampak Tidak Membaca Bagi Guru?
1. Sempitnya Pengetahuan
Guru yang tidak suka membaca akan memiliki pengetahuan yang terbatas. Ini akan berdampak pada kualitas pengajaran yang diberikan. Siswa mungkin akan merasa bosan dengan materi yang monoton dan tidak up-to-date.Â
Bisa jadi, proses pembelajaran jadi "berjalan ditempat". Siswa lebih cepat mengetahui banyak hal, sementara guru masih membicarakan hal-hal yang tidak relevan di masa kini.
2. Kurangnya Inovasi dalam Mengajar
Membaca buku membuka pintu bagi ide-ide baru dan metode pengajaran yang inovatif. Tanpa membaca, guru akan kesulitan untuk mengembangkan strategi pengajaran yang kreatif dan efektif.Â
Inovasi dalam mengajar ini tidak bisa lahir dari hanya menonton video di youtube. Inovasi lahir dari pemikiran kritis dan jeli melihat realita. Ini harus dilatih dari konsistensi membaca buku.
3. Ketidakmampuan Memotivasi Siswa
Guru yang kurang membaca tidak akan memiliki banyak cerita, contoh, atau referensi untuk memotivasi siswa. Siswa membutuhkan inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan berkembang.Â